Behind: Impossible

Sabtu 12-06-2021,00:00 WIB

“Tunggu disini, gue bakal balik ngeganti uang lo, gue ambil uang gue bentar di kosan gue!” perintah Keken.

“Nggak usah, gue nggak minta ganti,” balas Dafa.

“Tetep aja, tunggu disini!” perintah Keken dan segera pergi berlari meninggalkan Dafa sembari membawa uang belanjaanya. Dafa yang melihat tingkah Keken menggelengkan kepalanya, takjub dengan tingkah ajaib Keken.

“Maaf ya mas temen saya emang gitu,” Ujar Opet.

Dafa tersenyum membalas perkataan Opet, “Gapapa, lagian dia lucu, ada aja kelakukannya.” Ujar Dafa.

“lima puluh enam ribu ya mas totalnya.” Ujar Opet.

“Ah sebentar, tambah coklat sama stiky notesnya ini ya” suruh Dafa.

“jadi tujuh puluh dua ribu lima ratus dua puluh mas,” ucap Opet memberitahu.

Dafa segera membayarnya dan mengeluarkan coklat serta stiky notes yang ia beli. Dengan cepat Dafa menuliskan sesuatu di Stiky notes tersebut dan menyelipakan sesuatu di dalam coklat yang ia beli tadi lalu memberinya kepada Opet. Opet yang bingung segera bertanya.

“buat apa mas?” Tanya Opet.

“Jangan panggil Mas, kita seumuran kayanya, nggak beda jauh.” Ujar Dafa santai, “titip buat temen lo kalo dia balik.” Lanjut Dafa.

“Oh, sans gue sampein entar.” Balas opet mantap.

“Sip,” ucap Dafa sembari mengajak Opet bertos ala pria lalu pergi meninggalkan minimarket tersebut.

***

Dengan tergesa Keken menaruh barang belanjaanya sembarangan dan segera mencari dompetnya, namun Keken tidak melihat dompetnya sedari tadi, karena takut Dafa pergi, Keken segera mengetuk pintu kamar di depan kamarnya guna meminjam uang.

“Kak Ai, Kak Ai” panggil Keken dengan menggedor pintu kamarnya secara brutal.

Tags :
Kategori :

Terkait