“Lihat Kiri lo,” Suruh Dafa.
“Owh..Oke, entar gue bilang temen gue dulu,” ujar Keken dan segera mematikan telponnya.
Keken segera menghampiri Kirana, “Kir, gue punya temen ngajak gabung sama dia, mau ikutan nggak, kalo lo nggak ikut gue juga nggaj ikut,” ajak Keken.
“Terserah sih, kalo gue ayok aja.” Jawab Kirana.
“Oke, itu dia disana,” Ucap Keken sambil menunjuk Dafa yang melambaikan tangannya pada mereka, Keken yang melihatnya hanya tersenyum pada Dafa dan Sanu yang berada di samping Dafa. Keken dan Kirana segera menghampiri Dafa dan Sanu.
“Jadi?” tanya Kirana, karena hanya ia sepertinya yang tak mengenal Dafa.
“Oh, ini Dafa, hmm…sebenernya gue juga baru dua kali sih ketemu sama dia, ini yang ketiga.” Ujar Keken. Mendengar perkataan Keken, membuat Sanu menahan tawanya sedang Dafa berdehem guna menghentikan Keken untuk menceritakan hal lebih banyak.
“Owh… Gue Kirana,” Ujar Kirana pada Dafa, Dafa menelisik wajah Kirana dengan lekat seolah mencoba merekam wajah Kirana untuk waktu yang lama agar ia tak melupakannya.
“ehem,” Dehem Sanu menyadarkan Dafa yang seperti ingin memakan Kirana, Dafa yang sadar akan kode Sanu segere melapaskan tangannya dan tersenyum kikuk, sedang Keken ia tak menyadari situasi yang terjadi.
“Jadi kita mau kemana nih?” tanya Sanu mencoba mencairkan suasana, “btw udah pada makan malam nih?” tanya Sanu.
“Kita belum,” jawab Kirana
“Sama, kita juga belum…jangan – jangan kita joo…” Ujar Dafa
“Jomblo,” Ucap Kirana, Sanu dan Keken serentak, lalu tertawa pelan.
“gue punya tempat makan langganan, enak, kesana nggak?” tawar Sanu.
“Enakan ke kafe yang baru buka aja, banyak diskon baru dua hari buka juga, sekalian kita nonton soalnya ada bioskop nggak jauh kok dari kafenya.” Ucap Kirana mencoba menawarkan pilihan lain.
“Iya, sekalian aja soalnya ada film horror yang baru rilis, nggak sabar banget buat nontonya!” ujar Keken bersemangat, Dafa mencoba menahan senyum sebisanya, tingkah Keken benar – benar menggemaskan menurutnya.