Preview Italia vs Austria: Tradisi Gli Azzurri

Sabtu 26-06-2021,00:00 WIB

LONDON—Italia akan ditantang Austria di laga kedua babak 16 besar Piala Eropa 2020, dini hari nanti. Selain performa luar biasa bersama Roberto Mancini, Gli Azzurri, julukan Italia jadi favorit karena tradisi bagus mereka di Piala Eropa.

Dari sembilan partisipasi mereka sebelumnya, Italia hanya terhenti dua kali di fase grup. Dan dari tujuh edisi di mana mereka bisa melenggang ke fase knockout, juara EURO 1968 itu selalu mampu meneruskan langkah ke babak delapan besar. Termasuk di tiga Piala Eropa terakhir.


Tradisi bagus tersebut didukung fakta head to head. Sejak tahun 1912, kedua negara sudah bertemu 38 kali. Italia total mencatatkan 17 kemenangan dalam duel kedua negara. Angka itu mungkin tidak bisa dianggap pencapaian superior mengingat Austria juga punya catatan keunggulan 13 kali.

Namun, jika melihat rekor pertemuan mereka dalam setengah abad terakhir, Italia pantas membusungkan dada. Sejak kekalahan 1-2 di San Paolo, Napoli pada uji coba 10 Desember 1960, Italia sudah tidak pernah tersentuh kekalahan dari Das Team, julukan Austria.

Selama rentang waktu tersebut, Italia memenangi 10 duel dari 13 pertemuan mereka dengan Austria dan tiga laga lainnya berakhir imbang. Termasuk menang lima kali dari enam pertemuan terakhir kedua negara.

Plus penampilan ciamik mereka sejak bersama Mancini, Italia benar-benar diharapkan tidak tergelincir di Stadion Wembley, London, dini hari nanti. Seperti diketahui, Italia sudah tidak terkalahkan dalam 30 pertandingan beruntun dan menyapu bersih 11 laga terakhirnya.

Luar biasanya sebab di 11 pertandingan berturut-turut tersebut, mereka mencetak 32 gol dan tidak kebobolan sebiji gol pun. Khusus di fase grup, mereka menggilas Turki dan Swiss tiga gol tanpa balas sebelum menang 1-0 atas Wales.

Persiapan Italia juga dilaporkan sangat bagus. Laporan media menyebutkan ada begitu banyak antusiasme dalam skuat Italia. Dan Pelatih Italia, Roberto Mancini sepertinya sangat rileks menyambut laga ini. “Sekarang turnamen lain dimulai. Jika para pemain terus bermain seperti yang mereka lakukan, saya senang, hanya itu yang saya minta,” ujarnya di UEFA.com.

Marco Verratti yang siap kembali bermain mengakui, semakin jauh mereka melangkah, semakin banyak tekanan yang muncul. “Tetapi kami membutuhkan antusiasme yang tepat untuk terus memainkan sepak bola kami, karena itu satu-satunya cara untuk mencapai sesuatu yang luar biasa,” kata pemain PSG tersebut.

“Jika Anda tidak menetapkan tujuan tertentu, menjadi sulit untuk mencapainya. Terkadang detail kecil dapat membuat perbedaan dalam permainan ini dan kami harus mencoba memberikan segalanya, untuk berpikir besar, lalu kami akan melihat apa yang terjadi,” lanjutnya.

Penyerang Italia, Lorenzo Insigne menambahkan, segala persiapan sudah mereka lakukan untuk menyambut laga ini. Termasuk mempelajari kekuatan Austria. Dari beberapa laga yang mereka saksikan, pemain Napoli itu mengklaim Italia sudah paham kekuatan calon lawan mereka.

“Kami telah menyaksikan beberapa pertandingan Austria. Kami belum membahas detail apa pun tetapi, dari apa yang kami lihat, mereka adalah tim yang sangat mengandalkan fisik yang dapat berlari dan menekan sepanjang pertandingan,” ungkapnya.

Namun, Insigne memastikan hal itu tidak akan mempengaruhi gaya bermain mereka. “Kami tidak ingin membiarkan diri kami terpengaruh oleh mereka; kami akan memainkan sepak bola kami. Yang perlu kami lakukan adalah tetap tenang dan bersiap untuk pertandingan ini dan memainkan permainan yang hebat,” tegas Insigne.

Giovanni Di Lorenzo sementara itu mengingatkan rekan setimnya bahwa mereka belum mencapai apa pun. “Kami tahu bahwa kami belum mencapai apa pun, ada negara lain yang juga melakukannya dengan sangat baik dan itu adalah garis tipis antara antusiasme dan kesombongan,” katanya dikutip dari Football Italia.

Bek sayap Napoli itu menjelaskan, turnamen ini sudah menunjukkan bahwa tidak ada pertandingan yang mudah dan itu juga berlaku dalam duel mereka kontra Austria. “Austria adalah tim fisik, mereka menjaga tempo tinggi, tetapi kami siap, kami adalah Italia dan kami pergi ke sana untuk menang. Saya tidak merasakan kecemasan dalam grup, hanya konsentrasi dan keinginan untuk keluar dan bermain,” tandasnya.

Giorgio Chiellini mengalami masalah otot sehingga Francesco Acerbi kemungkinan besar akan ditunjuk mendampingi Leonardo Bonucci sebagai bek tengah. Yang menarik ditunggu adalah pilihan Mancini di lini tengah.

Manuel Locatelli tampil luar biasa dalam dua laga yang ia mainkan, namun Verratti juga siap bermain. “Verratti atau Locatelli? Seseorang pemain bagus tidak akan bermain,” ujar Mancini yang menyiapkan Jorginho, Ciro Immobile, Acerbi, Domenico Berardi, dan Bonucci sebagai algojo penalti.

Di kubu Austria yang hanya akan kehilangan Valentino Lazaro, penampilan hebat di laga terakhir grup ketika mengalahkan Ukraina dengan skor 1-0 melalui gol Christoph Baumgartner sangat mereka perlukan dini hari nanti. Jika memiliki keberanian mengambil pendekatan sama, tim asuhan Franco Foda bukan mustahil membuat kejutan.

“Dalam fase turnamen ini, tidak ada lawan yang mudah. ??Italia tidak pernah kalah untuk waktu yang lama, tetapi mungkin akan ada saatnya mereka kalah lagi. Kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk menang di London. Ini akan sulit tetapi tim bersemangat dan siap. Saya punya rencana,” tegas Foda di situs resmi UEFA.

Tags :
Kategori :

Terkait