Wednesday, 07 Juli 2021
Oleh: Azrul Ananda
Ini bukan bulan untuk berbahagia. Setiap hari, ada saja kabar kurang membahagiakan. Orang tua teman meninggal, keluarga teman meninggal, atau teman dalam kondisi kurang baik, bahkan mengkhawatirkan.
Bulan ini kita harus prihatin. Kita harus benar-benar mendoakan dan sebisa mungkin membantu orang-orang di sekitar kita. Kita harus menentukan sikap, bagaimana kita harus bersikap. Tidak boleh tidak peduli. Tidak boleh tidak percaya.
Tanda-tandanya sudah sangat jelas: Untuk masyarakat kita, pandemi ini masih jauh dari akhir. Masyarakat kita kalah jauh dari masyarakat-masyarakat di negara lain.
Karena itu, cukup sulit bagi saya untuk menulis topik hari ini. Ada banyak sahabat yang menunggu tulisan ini. \"Ayo, kapan ditulis,\" kata salah satu sahabat. Rupanya, dia sudah capek membaca berita buruk. Dia ingin terhibur oleh tulisan saya, mendengar cerita bagaimana saya akhirnya negatif dari virus tersebut.
Masalahnya, saya tidak punya trik apa-apa untuk mengalahkannya. Tidak ada resep khusus. Tidak ada obat khusus. Tidak ada perjuangan seperti yang harus dilakukan banyak orang, termasuk sejumlah teman baik saya yang juga \"kena lotere.\"
Saya malah khawatir, kesannya jadi sombong. Kesannya saya mampu mengalahkan virus ini begitu saja...
Jadi, kalau ditanya, saya sempat bingung menjawabnya. Bagaimana saya akhirnya bisa negatif hanya dalam sembilan hari, dan tanpa gejala sama sekali. Saya hanya bisa bilang, mungkin ada yang sayang sama saya. Mungkin ada yang ingin saya tetap sehat dan eksis di dunia ini...
Dan mungkin, saya menang probabilitas.
Belakangan, saya sering bilang ke orang, kalau pandemi ini adalah \"perang\" probabilitas melawan probabilitas. Pada titik tertentu, akan ada probabilitas besar kita terkena virus tersebut. Lalu, ada probabilitas lagi kita akan mendapatkan dampak buruknya.
Uang, biasanya, bisa melawan probabilitas terburuk. Tapi dengan membaca berita-berita duka belakangan, rasanya pandemi ini beda. Uang belum tentu bisa membantu melawan probabilitas terburuk itu. Tidak peduli siapa Anda, tidak peduli seberapa kaya Anda. Virus ini tidak diskriminatif.
Tapi, dalam dunia manajemen, kita harus selalu memikirkan probabilitas-probabilitas. Situasi memberi saya pilihan-pilihan yang mungkin membuat saya lebih beruntung dari banyak orang.
Pilihan untuk aktif olahraga, yang di mata banyak orang seolah ekstrem, ada peran besar di sini. Kondisi fisik saya mungkin lebih fit dari banyak orang. Khususnya dari banyak orang seusia. Tidak pernah terlambat untuk mulai berolahraga! Dan jangan takut tersiksa oleh olahraga!
Saya rasa sudah bukan rahasia, satu-satunya jalan kunci menuju akhir pandemi adalah vaksinasi. Saya heran dengan mereka yang tidak percaya. Menurut saya, vaksinasi itu nothing to lose. Kalau ada kesempatan dan peluang, ambil. Berapa pun probabilitas keunggulan yang diberikan vaksin, tetap lebih baik daripada probabilitas tanpa vaksin.