Jumat: 09 July 2021
Oleh : Dahlan Iskan
TANGAN kanan Donald Trump itu akhirnya menyerah: Allen Weisselberg.
Allen menyerahkan paspornya. Tapi ia masih tetap boleh bepergian. Termasuk ke luar negeri –hanya harus atas izin pengadilan.
Itu berarti penyelidikan atas perusahaan Trump mencapai puncaknya: masuk pengadilan. Memang belum menyentuh langsung Trump. Masih satu tangga lagi. Tapi tangga itu sudah dipanjat tinggi. Sampai ke tangan kanan.
Allen sudah lebih 40 tahun bekerja di perusahaan Trump. Ia-lah yang mengurus segala macam keuangan. Umurnya sudah 74 tahun.
Sidang untuk mengadili Allen masih akan dilakukan bulan September depan. Allan tegas: tidak mau mengaku bersalah. Berarti pengadilan itu nanti akan panjang dan seru.
Apalagi kalau mantan presiden Trump harus menjadi saksi. Lebih lagi kalau Trump terseret pula sebagai pesakitan.
Ini kasus pajak.
Menurut jaksa perusahaan Trump menggelapkan pajak. Sejak lama.
Menurut kubu Trump, ini soal politik. Untuk menjatuhkan Trump.
Tapi jaksa di Amerika sangat independen. Kasus ini sudah menjadi perhatian jaksa sejak tahun 2002, jauh sebelum Trump berminat masuk ke politik. Bahkan yang memulai menyelidiki kasus ini adalah Rudy Giuliani. Yakni ketika Rudy masih menjadi jaksa distrik. Sebelum ia menjadi wali kota New York. Jauh sebelum Rudy berubah menjadi pembela berani mati Trump di Pilpres 2020.
Pengadilan ini nanti akan rumit. Soal pajak sering beda penafsiran peraturan.
Sudah sangat lama Amerika tidak memiliki perkara rumit begini: perkara pajak yang berkembang menjadi perkara pidana. Itu karena perusahaan Trump dianggap tidak kooperatif. Juga tidak mau menyelesaikan \"secara pajak\". Perusahaan Trump terus bersikap seperti Trump: lawan!
Menurut catatan media di Amerika, perkara mirip ini, terakhir terjadi 40 tahun lalu. Saking besarnya masih tetap menjadi omongan sampai sekarang. Pun sudah difilmkan oleh Hollywood. Dengan judul serem: Ratu Jahat (Queen of Mean).
Mirip dengan yang sekarang: menyangkut raja properti di New York. Bahkan lebih kaya dari Trump.