Selama percobaan ini, jumlah sel darah putih dari masing-masing peserta dianalisis melalui tindakan yang diambil 5 menit sebelum dan 45 menit setelah mencapai orgasme yang dilakukan sendiri.
Hasilnya menegaskan, gairah seksual dan orgasme meningkatkan jumlah sel darah putih, terutama sel pembunuh alami yang membantu melawan infeksi.
Temuan ini mengkonfirmasi sistem kekebalan tubuh dapat dipengaruhi oleh gairah seksual dan masturbasi, serta mendukung lebih banyak penelitian dampak positif dari gairah seksual dan orgasme.
Meski begitu, tidak semua peneliti sependapat dengan hal ini. Gail Saltz, MD, profesor psikiatri di Presbyterian Weill-Cornell School of Medicine di New York-School Hospital, mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada penelitian yang secara khusus membuktikan bahwa masturbasi meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan cara mencegah atau membantu melawan infeksi.
Menurutnya, rangsangan seksual diyakini dapat memengaruhi produksi bahan kimia yang terkait dengan sistem kekebalan tubuh.
Selain yang dibahas di atas, masturbasi juga memiliki manfaat kesehatan lain.
Misalnya bagi wanita, masturbasi dapat membantu mencegah infeksi serviks dan infeksi saluran kemih melalui proses “tenting” atau pembukaan serviks sebagai bagian dari gairah.
‘Tenting’ mampu meregangkan serviks dan menyebabkan lendir serviks keluar.
Hal ini memungkinkan sirkulasi cairan serviks yang penuh bakteri untuk keluar. Masturbasi dapat menurunkan risiko diabetes tipe-2, mengurangi insomnia melalui pelepasan hormon ketegangan, dan meningkatkan kekuatan panggul melalui kontraksi yang terjadi selama orgasme.
Selain itu, dilansir dari Independent, bagi kaum pria, masturbasi dapat membantu mengurangi risiko kanker prostat, dengan memberikan kesempatan kepada prostat untuk mengeluarkan zat penyebab kanker. (hmk/fajar)
Sumber: www.fajar.co.id