Indah Kurnia Nangis Orang Terkaya Budi Santoso Meninggal Karena Covid-19

Rabu 21-07-2021,00:00 WIB

JAKARTA – Budi Santoso, salah satu orang terkaya baik hati meninggal dunia. Budi Santoso meninggal karena Covid-19. Budi Santoso adalah pemilik perusahaan alat-alat pertanian terbesar di Indonesia. Mulai dari pabriknya (PT Agrindo) sampai perdagangannya (PT Rutan).

Sebelum meninggal, Budi Santoso masih aktif melakukan kegiatan sosial. Ia ikut gerakan menanam pohon di sekitar stadion sepak bola Gelora Bung Tomo.

 

Setelah mengetahui salah satu pembantunya positif Covid seisi rumah melakukan tes. Budi Santoso positif.

Awalnya Budi Santoso memutuskan untuk isolasi di rumah. Lalu dibawa ke RS Adi Husada. Tapi ICU-nya penuh. Sehari di sana, Budi Santoso dipindah ke RS Darmo, lalu meninggal dunia.

Anggota DPR RI Indah Kurnia sangat terpukul dengan kematian Budi Santoso.

Indah Kurnia tidak punya hubungan keluarga dengan Budi Santoso. Tapi Indah masih terus menangis kalau bercerita soal pengusaha sukses di Surabaya itu. Yang memiliki pabrik alat-alat pertanian terbesar di Indonesia itu.

“Beliau sampai mau duduk di trotoar memberikan dukungan pada saya,” ujar Indah yang kini duduk di komisi keuangan DPR RI, seperti dilansir disway.id.

Waktu itu Indah lagi ingin memecahkan rekor MURI: menyanyikan 714 lagu tanpa melihat teks. Selama lima hari berturut-turut. Dari pukul 09. 00 sampai sore. Itu untuk memperingati HUT Ke-714 Kota Surabaya.

Di antara lima hari itu, ada yang tempat menyanyinyi di Taman Bungkul. Budi Santoso hadir untuk memberi dukungan. Tidak ada tempat duduk. Ia sampai duduk di trotoar Jalan Raya Darmo. Bersama penonton umum.

Di antara lima hari itu, hanya hari Ke-5 Budi Santoso tidak hadir. Ia harus ke Jakarta. Salah seorang tokoh lagi mantu. Ia harus hadir. Itu pun masih menelepon Indah, ketika Budi Santoso di dalam pesawat.

Indah pertama kali mengenal Budi Santoso ketika berumur 28 tahun. Yakni ketika Indah menjabat kepala cabang Bank Central Asia (BCA) di kota kecil Krian, 30 Km dari Surabaya.

Kota itu sudah dikuasai Bank Lippo –kini bank itu sudah almarhum. Indah berpikir ke mana harus mencari nasabah. Maka Indah menyusuri kawasan industri Driyorejo –di antara Krian dan Surabaya. Dia datangi satu per satu pabrik di kawasan itu.

Ketika masuk di pabrik Agrindo, Indah melihat ada ruang peribadatan Kristen di situ.

“Siapa yang memimpin kebaktian di sini?” tanya Indah ke staf yang menemui.

“Pak Budi Santoso sendiri. Bos di perusahaan ini,” jawab staf itu.

Tags :
Kategori :

Terkait