JAKARTA– Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan membeberkan bahwa telah terjadi tren penurunan kasus positif Covid-19 yang signifikan di DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Kendati demikian, semua kepala daerah di wilayah Jawa dan Bali diminta untuk terus memperketat dan memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai protokol kesehatan.
“Saya minta pada teman-teman sekalian, meskipun ada penurunan dibandingkan dengan minggu pertama penerapan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat), tren penurunan mobilitas dan aktivitas tetap harus dipertahankan,” ucap dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (24/07/2021).
Dia mengklaim sebagian besar wilayah Jawa dan Bali telah melewati puncak kasus dan mulai mengarah ke penurunan.
“Terkait Daerah Istimewa Yogyakarta, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, saya minta buatkan laporan khusus penyebab tingginya angka kematian, berikan juga usulan upaya untuk menurunkan angka kematian tersebut,” tegasnya.
Terlepas dari itu, pria kelahiran Sumatra Utara, 28 September 1947 juga menyoroti penanganan pasien yang melakukan isolasi mandiri.
“Saya kira penanganan pasien yang isolasi mandiri itu perlu diperhatikan, karena pada umumnya yang dibawa ke rumah sakit itu sudah pada level yang parah,” jelas dia.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menerangkan pasien Covid-19 yang meninggal dunia saat melakukan isoman kondisi umumnya sudah dalam kondisi parah.
“Pasien yang tidak tertolong itu umumnya masuk RS sudah terlambat, saturasi oksigennya hanya 70 atau 80. Padahal, masa inkubasi dan masa sakit penderita Covid-19 varian Delta relatif cepat,” ungkap Menkes Budi.
Dia pun akan berkoordinasi dengan pihak puskesmas untuk melengkapi fasilitas oximeter.
“Jadi kalau saturasinya masih di atas 94 itu masih aman untuk melakukan isoman di rumah dengan catatan tidak bergejala. Tetapi kalau bergejala dan saturasinya di bawah 94 harus segera dirawat di lokasi isoter (isolasi terpadu) atau RS yang memiliki fasilitas alkes dan nakes,” tutur dia. (genpi/fajar)
Sumber: www.fajar.co.id