JAKARTA– Pengamat politik Dedi Kurnia Syah berpendapat Luhut Pandjaitan ingin menunjukan giginya di kandang banteng moncong putih, dengan cara menegur Gubernur Bali, I Wayan Koster.
“Bali terkenal dengan basis banteng (PDIP). Ini bisa saja sebagai respons atas kritik Megawati ke Jokowi tempo hari untuk meminta Jokowi langsung memimpin penanganan tanpa perlu Luhut,” kata Dedi dalam keterangannya, Minggu (14/8).
Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) ini muara kritik Luhut juga boleh jadi akibat sikap kader-kader PDIP lainnya yang pernah mengkritik penanganan Covid-19.
Sehingga, Luhut hendak menunjukkan kuasanya sebagai menteri sekaligus Koordinator PPKM berlevel.
“Sikap ini jelas tidak bijak, hanya mengesankan politis agar Luhut dianggap tegas, tetapi nihil solusi,” pungkasnya.
Sebelumnya, Gubernur Bali, I Wayan Koster kena semprot Koordinator PPKM Darurat Pulau Jawa dan Bali, Luhut Binsar Panjaitan saat mengunjungi lokasi isolasi terpusat di Buleleng, Bali Utara.
Luhut menegur Koster lantaran mendapati laporan dari anak buahnya bahwa ada sejumlah puskesmas yang “bermain” dengan pasien Covid-19. Mendapati laporan itu, Luhut langsung berang dan memarahi Gubernur Koster.
“Saya enggak mau dengar, nyatanya enggak siap. Saya dapat laporan dari anak buah saya yang sudah datang kemari tiga hari, laporannya sama seperti ini,” tegas Luhut. (genpi/fajar)
Sumber: www.fajar.co.id