Sebelumnya Bosar menceritakan kronologis longsor ini terjadi pada pukul 00.30 WIB tanggal 25 Agustus, longsor berada di ruas jalan Sei Manau hingga Batas Kerinci -Sanggaran Agung akibat hujan deras yang cukup lama.
Kata Bosar, longsor terjadi pada pada 10 lokasi antara STA 19+00 hingga STA 64+00. Pada 8 lokasi, material longsoran berupa tanah dan sirtu dari tebing turun menutupi bahu jalan dan sebagian badan jalan sepanjang 5 meter ssampai 10 meter.
“Sedangkan 2 lokasi lain yaitu STA 20+050 dan di Desa Birun (STA 20+600) longsor yang terjadi berupa turunnya badan jalan ke arah jurang dengan Panjang longsoran masing masing kurang lebih 10 meter dan kedalaman longsor 20 meter, sehingga lebar badan jalan menjadi 3 m,” sebutnya.
Ia menegaskan untuk lalu lintas kendaraan kecil tetap bisa lewat sejak terjadinya longsor. Tetapi kendaraan truk mengalami sedikit hambatan harus bergantian satu arah di STA 20+600 yang badan jaiannya mengalami longsor ke arah jurang. (wwn/aan)