JAKARTA — Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, M Said Didu menyindir Menteri Keuangan Sri Mulyani yang meyakini pemerintah bisa membayar tunggakan utang apabila penerimaan pajak berhasil dikumpulkan.
Said Didu mengatakan, pemerintah yang buat utang tapi justru rakyat yang membayarnya lewat pungutan pajak.
“Kata sederhanya begini. Pemerintah yang buat utang dan rakyat yang bayar,” cuit Said Didu lewat akun Twitternya, @msaid_didu, Kamis (26/8/2021).
Celotehan Said Didu itu sontak mendapat sanggahan dari Staf Khusus Kementerian Keuangan Bidang Komunikasi, Yustinus Prastowo.
Menurut Yustinus, penyataan Said Didu tersebut mengecoh seolah baru di era Presiden Jokowi pemerintah berutang.
“Pernyataan ini mengecoh, seolah baru kali ini pemerintah berutang,” sanggah Yustinus mengomentari cuitan Said Didu.
Ia menjelaskan, justru sejarah menunjukkan Indonesia dari masa ke masa mampu menjaga kepercayaan investor dengan tata kelola yang baik.
“Utang dibayar melalui APBN yang akuntabel, sebagai output dari aktivitas ekonomi nasional,” terangnya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani meyakini pemerintah bisa membayar tunggakan utang apabila penerimaan pajak bisa dimaksimalkan.
Bendahara negara itu berkilah, pemerintah mengambil pembiayaan utang untuk menutupi defisit fiskal karena berkurangnya penerimaan serta naiknya belanja selama pandemi covid-19. (dra/fajar)
Sumber: www.fajar.co.id