JAMBI - Serangan hama tikus sawah merupakan masalah yang selalu menjadi kendala bagi petani di Kelurahan Penyengat Rendah untuk meningkatkan hasil panen padi di setiap musim tanam. “Tikus merupakan hama yang sangat merugikan bagi petani karena dapat menyerang pada semua fase pertumbuhan tanaman padi, mulai dari persemaian hingga panen bahkan juga di gudang penyimpanan hasil” kata Hamdan Maruli Siregar. Agar tanaman padi milik petani tidak mengalami kerusakan dan kehilangan hasil yang lebih besar akibat serangan hama tikus, maka Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PPM) Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Jambi (Unja) melakukan kegiatan penyuluhan tentang “Strategi Pengendalian Hama Tikus Sawah Menggunakan Teknik Linear Trap Barrier System (LTBS) di Kelurahan Penyengat Rendah, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi”.
Kegiatan yang diketuai oleh Weni Willa, S.P., M.Si dengan anggota Hamdan Maruli Siregar, S.P., M.Si, Herni Dwinta Pebrianti, S.P., M.Si, dan Najla Anwar Fuadi, S.P., M.Si ini dilakukan pada Kamis, 8 Juli 2021 bertempat di Saung Penyuluhan, Kelurahan Penyengat Rendah. Kegiatan ini dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan dan diikuti oleh 12 orang petani yang merupakan perwakilan dari kelompok tani Tanjung Terap dan Melati, serta 4 orang Penyuluh Pertanian dari beberapa Kelurahan yang ada di Kecamatan Telanaipura.
Pelaksanaan kegiatan PPM ini diawali dengan penyapaian materi tentang strategi pengendalian hama tikus menggunakan teknik LTBS yang disampaikan oleh Hamdan Maruli Siregar, S.P., M.Si yang merupakan Dosen Faperta Unja. Tidak hanya itu, penyampaian materi juga disertai dengan pengisian kuisioner untuk mengukur tingkat pengetahuan peserta. Selanjutnya peserta penyuluhan diminta untuk mempraktikkan secara langsung pemasangan LTBS di lahan. “Tujuannya adalah agar peserta tidak hanya memiliki pengetahuan, tetapi juga memiliki keterampilan dalam menggunakan teknik LTBS” kata Weni Willia Ketua Tim PPM KEMARIN (10/10).
Sementara itu, Penyuluh Pertanian Kelurahan Penyengat Rendah, Putri Indah Hayati, S.TP, mengungkapkan bahwa dirinya sangat mendukung pelaksanaan kegiatan ini. “Kegiatan ini sangat baik untuk meningkatkan pengetahuan dan juga keterampilan petani dalam melakukan pengandalian hama tikus, apalagi sebagian besar petani di Kelurahan Penyengat Rendah belum pernah praktik langsung untuk memasang LTBS”.
\"Petani di Kelurahan Penyengat Rendah pun menyambut baik kegiatan ini. Hal ini terlihat dari antusiasme peserta khususnya dalam sesi diskusi dan saat melakukan praktik pemasangan LTBS, bahkan 2 minggu setelah dilakukan penyuluhan ada beberapa petani yang secara berkelompok melakukan pemasangan LTBS,\" tandas Putri Indah Hayati. (*)