Dari hasil uji coba laboratorium Biji Nyamplung kurang lebih sama dengan Biji Jarak : 20% dihasilkan FAMEs dan 80% nya adalah Sampah sisa produksi. Sementara kalau Biji Kelapa Sawit dihasilkan 40?MEs dan 60%nya adalah Sampah sisa produksi. Biji Nyamplung atau Biji Jarak sangat sedikit hasil panennya. Setahun hanya dua kali produksi. Saat musim kemarau hasil minyaknya bagus dengan kandungan air yang sedikit, namun saat musim hujan hasil minyaknya sedikit dengan kandungan air yang banyak. Sementara Kelapa Sawit akan berbuah sepanjang tahun, dan hasilnya jelas lebih besar. Berarti lebih efisien dan lebih produktif. Suwun.......
Rissa
cantik nian si alis tebal di kaki tambora nan menjulang aku tau inisialku gombal numpang lewat menghibur disway tersayang si cantik itu menghilang tak kembali di temaram tambora senja nan abadi izinkan aku minta maaf kedua kali esok pagi namaku berganti asli
Liam
Temanya green energy. PLN jika mau, mungkin bisa cuan banyak di bidang solar energy. Dengan cara menyediakan layanan instalasi terintegrasi kepada masyarakat. Tenaga ahli banyak, tahu mana produk panel surya yang terbaik dan tahan lama. Untungnya dobel buat masyarakat juga pemerintah. Masyarakat menjadi kenal dengan aplikasi panel surya, dapat layanan nya terpercaya, Budaya penggunaan energi tenaga surya bisa meluas ke seluruh Indonesia. Pemerintah beban anggaran untuk PLN menjadi lebih ringan karena ada swadaya masyarakat di urusan listrik. PLN bisa mencetak laba yang lumayan, dan karena di kerjakan sendiri lebih gampang manajemen input tenaga listrik panel surya surplus yang misalnya di jual kembali ke PLN. Jangan sampai swasta yang cuan impor dan instalasi panel nya, PLN yang jena getah nya ,karena diharuskan undang-undang membeli listrik hasil produksi panel surya dari masyarakat.
*) Diambil dari komentar pembaca http://disway.id