Studi: Orang Ber-IQ Tinggi Punya Pengaturan Diri yang Lebih Baik

Minggu 30-01-2022,00:00 WIB

Jakarta - Kecerdasan intelektual atau dikenal dengan IQ berdampak pada sejumlah kemampuan seseorang dalam beberapa hal, seperti pengaturan diri. Sebuah studi menunjukkan, orang ber-IQ tinggi memiliki pengaturan atau regulasi diri yang lebih baik daripada orang dengan kemampuan rata-rata.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Elsevier ini membandingkan efisiensi pengaturan diri terhadap anak-anak usia 6-11 tahun antara yang ber-IQ tinggi dan yang berkemampuan rata-rata.

Pengukuran dilakukan dengan tes pengaturan diri dan konsentrasi untuk anak-anak atau Self-Regulation and Concentration Test for Children (SRTC) yang dikembangkan oleh Kuhl dan Kraska (1993).

Studi ini melibatkan 47 anak dengan 24 di antaranya ber-IQ tinggi dan 23 anak dengan skor kecerdasan normal. Mereka merupakan siswa sekolah umum di kota Granada.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak ber-IQ tinggi memiliki kemampuan pengaturan diri yang lebih baik daripada kelompok anak berkemampuan rata-rata atau normal. Efisiensi ini khususnya terkait dengan memori kerja dan orientasi tindakan, yakni motivasi diri.

Penelitian ini juga mengonfirmasi bahwa metode SRTC dalam penilaian regulasi diri menjadi hal penting, baik untuk penelitian maupun praktik yang berkaitan dengan anak berkemampuan intelektual tinggi.

Selain memiliki pengaturan diri yang lebih baik, sejumlah penelitian lain menunjukkan bahwa orang ber-IQ tinggi juga memiliki kemampuan lain, seperti kontrol diri yang sangat baik, memahami batas kemampuannya, hingga lebih fleksibel.

Melansir Psychology Today, para pakar menyebut inteligensi dan sifat dari seseorang sebagai bagian dari faktor-K. Faktor ini terbentuk melalui proses seleksi alam atas serangkaian sifat tertentu yang dimiliki manusia selama evolusi berlangsung.

Dalam sebuah studi yang dilakukan Cornell University, para peneliti menemukan bahwa orang dengan kecerdasan intelektual tinggi memiliki kemampuan untuk mengkritik diri sendiri dan menyadari kekurangannya. Hal ini disebabkan orang yang sangat kompeten cenderung meremehkan kemampuannya sendiri.

(kri/faz)

Tags :
Kategori :

Terkait