DISWAY: Telanjur Pelindo

Senin 07-02-2022,00:00 WIB

Kok gak d sebut siapa yg membangun jalan tol itu Bah? Sensitif ya? Untuk koperasi listrik d Lombok Timur itu (KLP Sinar Rinjani). Syukurlah PLN d bantu pemberontakan rakyat waktu itu berhasil mengkudetanya. Koperasi dg segala macam bntuk dan usahanya memang tidak cocok dg tipikal rakyat Indonesia. Yg egois, tidak jujur, gemar KKN dan sejenisnya. Yg membuat koperasi hanya jd lahan mengeruk keuntungan sendiri bahkan jadi arena tipu2...

Fadil Wira Dwi B.

Tol Bakauheni - Palembang itu memang sangat membantu sekali. Saya merasakannya. Itu tol pelewatan sy saat mudik ke kampung istri di Prabumulih Sumsel. Cuma ya itu... benar kata Abah, kenikmatan itu akan menuntut kenikmatan yg baru lagi, heheh.. Ada pertanyaan yg mengganjal saya terkait tuntutan kenikmatan itu. Seperti diketahui bahwa sebelum tol Bakauheni - Palembang jadi, sdh ada terlebih dulu tol Indralaya - Palembang. Pertanyaan sy, mengapa di penghujung tol Bakauheni - Palembang tidak disambung saja melalui tol Indralaya dulu baru ke Palembang, tapi kok langsung ke Palembang? Conecting-nya justru dr Palembang dulu baru ke Indralaya. Ini tentu \"menyulitkan\" kami yang dgn tujuan ke Prabumulih. Kami harus ke Palembang dulu baru ke Indralaya baru lanjut ke jalur non tol ke Prabumulih. Seandainya tol itu nyambungnya ke Indralaya dulu baru ke Palembang, tentu kami bisa keluar di tol Indralaya tidak perlu ke Palembang dulu.

Amat

Setuja. Jalan banyak berlubang ya disyukuri. Syukur jalannya udah aspal, walau berlubang. Ada lo jalannya yang masih berupa tanah yang kalau musim hujan jadi pulau lumpur. Di Kalimantan. Jalan bergelombang ada enak, serasa digoyang sambil jalan

Edi Siswanto

untungnya sekarang gerbang tol non tunai. tanpa petugas dan tanpa kursi di dalam gerbang tol. Aman . Alhamdulillah. heheheheeeee....

 

Fathan IB

Buah Nangka Buah Cempedak Sangatlah enak rasanya Walaupun rumah hanya lah petak Sangatlah Bahagia karena bersama yayang 5i nya

Mirza Mirwan

Buah Nangka Buah Cempedak Sangatlah enak rasanya Walaupun rumah hanya lah petak Sangatlah Bahagia karena bersama yayang 5i nya

Saya punya pengalaman lucu di Lampung dan Sumatra Selatan. Kejadiannya sudah 42-an tahun silam. Di Lampung saya mengunjungi teman yang, waktu itu, rumahnya tak jauh dari Gubernuran. Di pekarangannya ada pohon nangka. Saat itu teman saya mengantarkan adiknya berbelanja ke pasar. Bapaknya memetik nangka yang masak di pohon. Ibunya menghidangkan nangka yang sudah dipotong-potong di meja. Tetapi bersamanya ada kelapa parut di cawan. Saya dipersilahkan untuk mencicipi. Meski merasa aneh, saya coba mengambil nangka dan menutulkannya di parutan kelapa. Olala....demi melihat itu, teman saya yang baru pulang dari pasar tertawa ngakak. \"Enak, Bung?\" \"Manis,\" kata saya. Sambil tertawa teman saya bilang bahwa parutan kelapa bukan untuk ditutul, melainkan untuk membasahi jari agar tidak lengket. Siwalan! Di Sumatra Selatan saya naik angkutan umum yang kaca jendelanya berbingkai kayu, dari Martapura ke Kayuagung. Jalannya banyak berlobang. Di tengah jalan salah satu ban kempes. Ganti ban cadangan. Jalan lagi, sebentar kemudian kempes lagi. Tak ada tukang tambal di sekitar situ. Terpaksa keneknya naik kendaraan lain untuk menambahkan ban. Hanya satu pula, bukan dua sekalian. Hampir satu jam kemudian baru kembali. Setelah berjalan , lagi-lagi ada ban yang kempes. Apa boleh buat, meski belum sepertiga jarak Martapura-Kayuagung, saya pilih naik kendaraan lain. Alhamdulillah, selamat tanpa kempes ban. Ketika naik kereta api dari Palembang -- stasiun Kertapati, ingat saya -- ke Lubuklinggau, kereta sering berhenti di tengah jalan. Bukan di stasiun. Ketika berhenti di tengah hutan para penumpang yang seumuran saya pada berloncatan turun. Rupanya di hutan itu banyak pohon durian. Mereka melihat banyak buah durian yang jatuh. Mereka bukannya membawa duriannya ke kereta, tetapi makan di tempat. Bahkan saat kereta mulai berjalan ada yang masih asyik makan. Ternyata meskipun tertinggal kereta belasan meter mereka masih bisa mengejar. Ingat saya keretanya masih menggunakan bangku kayu.

Tags :
Kategori :

Terkait