Malam itu terlalu asyik di kelenteng marga Chu ini. Lain kali ingin ke kelenteng marga yang lain. Hari pun kian larut. Jadwal sepak bola terlewatkan. Besok paginya harus berangkat pagi-pagi ke Jambi –dengan mental baja: siap termehek-mehek 9 jam di jalan. (Dahlan Iskan)
Anda bisa menanggapi tulisan Dahlan Iskan dengan berkomentar http://disway.id/. Setiap hari Dahlan Iskan akan memilih langsung komentar terbaik untuk ditampilkan di Disway.
Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Berjudul Doa Wadas
Fadil Wira Dwi B.
Tambang di manapun ujung permasalahannya ya mirip-mirip begitu. Sejatinya ini ribut antara penduduk setempat dgn pemilik ijin hak tambang. Penduduk merasa tambang itu harusnya miliknya. Sisi lain, pemilik ijin merasa dia sdh \"membayar\" atau \"membeli\" untk mendapatkan tambang itu. Yg terlibat juga samai: kebijakan/aturan, penduduk setempat, pemilik ijin, pemberi ijin (pemerintah), aparat keamanan, kompor (pihak luar) dan kepentingan politik. Semuanya campur aduk sehingga menjadi ruwet. Semuanya menyumbang \"penyimpangannya\" masing-masing. Padahal sumber utama permasalahannya ya cuma ini: penduduk tidak punya \"saham\" atas SDA yg ada di depan hidungnya.
Iqbal Lombok
Tulisan hari ini laksana naik mobil di jalan tol, sudah mulai beranjak ke perseneling gigi tiga tiba tiba ngerem mendadak, minggir, matikan mesin... Sreeet .. lalu buka kaca jendela sambil berucap \" Anda Sudah Lebih Tahu \" ... Hehe
Teguh Wibowo
Biasa, yang dapat izin adalah mereka yang mampu mengurus izin. Biasa itu,, Se\"biasa\" seperti pas kita pesen nasi goreng, pesennya yang \"biasa aja\" gak pake telur. Btw.. Telur.. telur apa yang paling enak? Jawabannya : Telur yang gatel trus digaruk.. Hehehehe...
Disway Reader
Beberapa tulisan abah dalam s 4 bulan terakhir ini, makin menunjukan ternyata abah sudah menjadi orang yg bijak.. Lebih tepat nya nyari aman saja.. Mudah2an ga sedang ketakutan terhadap rezim ataupun sedang menjilat.. Di tulisan ini makin meyakinkan saya, bahwa dahlan iskan sudah berubah tidak setajam dan seobjektif dulu.. Tulisan ini terlalu hambar dan kurang isi untuk orang sekelas abah.. Gpp ko.. Manusia berhak memilih.. Dan aku pun sebagai fans abah, akan tetap konsisten untuk objektif terhadap rezim boneka pinokiwi..