JAMBI-Pemerintah Kota Jambi cukup konsen dalam mengolah sampah untuk menjadi energy terbarukan. Sampah yang diolah dimanfaatkan menjadi gas dan juga dijadikan energi listrik.
Kota Jambi juga termasuk salah satu kota yang tertib melaksanakan program pengurangan sampah plastik. Karena hal tersebut Walikota Jambi Sy Fasha diminta menjadi pembicara pada International U20 menuju G20, Kamis (24/2). Kegitan tersebut berlangsung daring di ruang JCOC milik Pemerintah Kota Jambi.
Dikatakan Fasha, pada kegiatan U20 menuju G20 tersebut yakni terkait upaya dalam hal membuat sampah-sampah di Kota Jambi menjadi energi atau yang dikenal waste to energy (WTE).
“Banyak sekali hasil sampah terdahulu sudah kita olah dan menghasilkan gas metan, kini sudah dimanfaatkan dan disalurkan pada 120 rumah masyarakat sekitar TPA Talang Gulo,” kata Fasha.
Kemudian Fasha menyebutkan, dalam waktu dekat pihak juga akan menambah manfaat dari sampah tersebut menjadi energy listrik.
“Kami akan bagikan gratis listriknya pada masyarakat lingkung TPA nanti,” sebutnya.
Selain pada TPA Talang Gulo sebut Fasha, juga ada WTE di Talang Banjar yang mengolah sampah organik menjadi gas.
“Rencana kedepan, kami ingin memperbanyak tempat mengolah sampah oraganik ditingkat sumber untuk menjadi energi,” ungkap Fasha.
Seperti di kecamatan-kecamatan yang padat penduduk di Kota Jambi sebut Fasha, nantinya sampah organik disna diolah langsung supaya menjadi enegy gas atau energi listrik.
Diungkapkan Fasha, Kota Jambi merupakan salah satu kota yang tertib melaksanakan program pengurangan sampah plastik, kemudian juga konsen dalam menangani sanitasi. Atas hal tersebut kata Fasha, Kota Jambi menjadi salah satu kota yang terpilih mendapatkan program Sewerage System.
“Sewerage System ini bagaimana mengubah limbah rumah tangga seperti limbah cair dan padat menjadi air bersih. Saat ini sedang dilaksankan pekerjaannya di kawasan Jambi Timur. Nilai proyeknya lebih kurang Rp 750 M yang merupakan bantuan asian development bank (ADB),” pungkasnya. (hfz)