JAMBI-Ketegangan perang antara Rusia dan Ukraina ternyata menarik perhatian pelajar SMAN 10 Batanghari bernama lengkap Lola Novita ini. Baginya tak ada yang lebih indah selain perdamaian. Menurut Lola peperangan hanya menyisakan hal buruk bagi masing-masing negara. Terlepas dari siapapun yang salah dan benar, menurutnya kepala negara masing-masing dua negara tersebut harus melihat dampak besar bagi masyarakatnya.
Lola saat diwawancara memang lebih banyak menjawab dampak psikologi akibat peperangan. Wajar, ternyata cewek kelahiran 22 Maret 2004 ini punya cita-cita menjadi seorang Psikolog. Kegemarannya memahami psikologi orang lain, dan berempati terhadap kondisi sekitar, diakui Lola ikut dipengaruhi oleh cita-citanya tersebut. Dalam keseharian pun Lola mengaku sering mempelajari psikologi seseorang. “ Misal ketika ada teman yang sedang dalam masalah, kadang analisanya udah kemana-mana, tapi sadar ilmu saya untuk ke sana belum ada, makanya jadi pengen jadi Psikolog,” lanjut Lola.
Tak hanya peduli dengan orang lain, cewek yang gemar membaca ini ternyata dalam kesehariannya juga mengaku butuh teman untuk berkeluh kesah dan bercerita. “Saya punya sepupu, tak hanya saudara namun juga dia sekaligus jadi sahabat,” lanjut Lola. Baginya manusia adalah makhluk sosial, kita tidak bisa hidup sendiri, selain keluarga, kadang kita juga butuh seseorang yang satu frekwensi untuk membahas banyak hal. “Sepupu saya ini ibarat rumah kedua bagi saya, dia lah tempat saya mengadu, mengeluh dan berbagi cerita,” lanjut penggemar olahraga basket dan berprestasi dalam cabang Volly ini. Begitupun dalam kehidupan, tingkat kepedulian dan kedamaian dalam menjalani kehidupan, diakui Lola sangatlah penting.
Kembali ke cita-cita, Lola mengaku saat ini terus berusaha belajar lebih giat. “Tapi Jika cita-cita saya tidak terwujud ya tidak apa-apa mungkin belum rezeki nya tapi saya tidak menyerah begitu saja. Saya masih bisa melakukan dan mempelajari yang lainnya demi masa depan, sebagai anak muda, tidak boleh menyerah, dunia ini luas, banyak hal yang bisa kita lakukan, yang penting semangat, tetap cinta perdamaian dan tidak suka perang,” tambahnya lagi. (dpc)