DISWAY: Sanksi Isolasi

Jumat 04-03-2022,00:00 WIB

Kini patriot Ukraina harus berjuang sendiri: bela negara tercinta. Tapi kekuatan Ukraina memang terbatas. Di kota-kota yang sudah ditaklukkan Rusia, tidak terjadi perlawanan yang sesungguhnya. Kota Kharkiv, Mariupol, dan Kherson sudah kosong dari tentara Ukraina. Kharkiv adalah kota terbesar kedua di Ukraina. Sekitar 500 Km di timur Kiev. Mariupol dan Kherson adalah dua kota pelabuhan di selatan. Dari Kherson pasukan Rusia akan menuju kota pelabuhan terbesar: Odesa.

Seharusnya, negara sekuat Rusia bisa menaklukkan Ukraina dalam satu atau dua hari. Kenyataannya, hari ke delapan lewat begitu saja. Odesa pun belum dimasuki. Apalagi Kiev.

Pengamat militer di Barat pun bertanya-tanya: mengapa begitu. Sudah pasti bukan karena perlawanan yang menakutkan. Memang banyak barikade dipasang di jalan-jalan masuk Kiev, tapi tumpukan pasir dan karung itu tidak ada artinya bagi tank Rusia.

Berarti Rusia memang tidak memilih cara perang kilat. Dan Barat memang lebih fokus pada serangan di bidang ekonomi. Barat akan melumpuhkan Rusia dari kekuatan ekonominya.

Serangan seperti itu sudah terbukti menyengsarakan negara seperti Iran, Korea Utara, dan Kuba. Juga Venezuela. Dan Bolivia.

Negara-negara itu menderita karena diputus saluran darah mereka: negara lain pun kena sanksi bila berbisnis dengan mereka.

Demikian juga perusahaan yang menjalin bisnis dengan negara-negara itu. Pasti takut. Meng Wanzhou, putri pendiri Huawei itu, sampai ditangkap Amerika hanya gara-gara tuduhan anak perusahaan Huawei berbisnis dengan Iran.

Apakah Rusia akan diisolasi sampai sekeras isolasi terhadap Iran? Dan Rusia akan mengalami kesulitan yang sama dengan Iran?

Sejauh ini sanksi pada Rusia sebatas untuk perusahaan-perusahaan Rusia tertentu. Juga untuk tujuh bank Rusia. Termasuk untuk tokoh-tokoh bisnis Rusia yang dianggap dekat dengan Vladimir Putin. Tapi belum ada sanksi kepada perusahaan atau negara yang masih berbisnis dengan Rusia.

Rusia adalah negara besar yang bisa hidup mandiri: energinya cukup untuk ekonomi dan rakyat mereka, sumber pangannya cukup, jumlah penduduknya juga cukup besar untuk memutar perekonomian, wilayahnya sangat luas –daratan maupun lautnya.

Kalaupun Rusia harus –seperti penderita Covid– menjalani isolasi, maka ia akan seperti isolasi di sebuah vila yang besar: yang ada sawahnya, kolam renangnya, lapangan sepak bolanya, dan karaokenya.

Itu mirip Tiongkok. Atau Amerika sendiri. Atau juga mirip Indonesia –kalau saja kita cukup energi dan pangan.

Apalagi kalau Rusia dan Tiongkok akan menjalani isolasi bersama. Itu akan seperti dua villa besar yang dibuka pagarnya.

Tags :
Kategori :

Terkait