Oleh : Barmi Hartesi, Lili Andriani, Dian Oktavia Program Studi Farmasi,
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi
JAMBI - Kejadian penyakit infeksi masih menjadi masalah di masyarakat. Dimana infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, jamur, virus, maupun parasit (Perawati et al., 2020). Dalam pengobatan tradisional, tumbuhan dari genus ini digunakan untuk mengobati demam, rematik, radang, stres oksidatif, spasmolitik, kanker, infeksi kulit serta gigitan ular dan sengatan kalajengking (Khatun et al., 2017). Malasezia furfur merupakan jamur yang banyak menginfeksi manusia, yang dapat menyebabkan infeksi kulit dan rambut seperti panu dan ketombe (Shreya and Kalpana, 2018). Penggunaan salep merupakan pilihan yang tepat untuk mengatasi permasalahan penyakit kulit karena sifat salep lebih lengket sehingga zat aktif lebih lama untuk diabsorbsi oleh kulit (Susanti, Wahidah and Viogenta, 2020).
Metode Penelitian Alat dan Bahan
Alat yang digunakan adalah timbangan analitik (OHAUS®), spektrofotometri UV-Vis, Laminar Air Flow (KOJAIR® clean wizardv130), autoklaf (HIRAYAMA® HVE-50), hot plate (MITSEDA®), pH meter (ATC®), rotary evaporator (BUCHI Rotavapor R-100), cawan penguap, mikropipet (EPPENDROF®), inkubator (MEMMERT®), vortex (Thermo scientific maximix II®), lemari es (LG®), Cotton Stick Steril, jangka sorong, botol hitam, pinset, perkamen, kertas cakram, spatel, waterbath (Cr4211), plastik warp, alumunium foil, batang pengaduk, lampu spirtus, vial dan alat-alat gelas (PYREX®) yang umum digunakan di laboratorium.
Bahan yang diguanakan yaitu tanaman Sembung Rambat (Mikania cordata), etanol 70%, jamur Malasezia furfur, aquades, ketokenazol 15µ, media SDA (Sabouraud Dextrose Agar), media SDB (Sabouraud Dextrose Broth), olive oil, cakram kosong, DMSO, Kloroform, vaselin album, paraffin padat, paraffin cair, BHT, salep kalpanak.
Pengambilan sampel tumbuhan sembung rambat yang digunakan berasal dari pekarangan PT. Jambi Waras. Determinasi tumbuhan Sembung Rambat (Mikania cordata) dilakukan Di Laboratorium Taksonomi Departemen Biologi FMIPA UNPAD.
Prosedur 2 Persiapan Simlisia
Penyiapan simplisia tumbuhan sembung rambat seluruh bagian diproses dengan diawali sortasi basah sebanyak 9.000 gram lalu dicuci bersih dengan air mengalir, ditiriskan dan di potong-potong selanjutnya dikeringkan tanpa terkena sinar matahari secara langsung dan didapatkan simplisia 1.100 gram simplisia. (Ester, Mukarlina and Rahmawati, 2017).
Prosedur 3 Penyiapan Ekstrak
Simplisia dimaserasi dengan direndam pelarut etanol 70% dan dilakukan ditempat yang tidak terkena sinar matahari secara langsung, menggunakan botol berwarna gelap, selanjutnya dilakukan penyaringan untuk memisahkan filtrat dari simplisia hingga warna pelarut tidak berwarna lagi dan sesekali diaduk. Hasil maserasi diuapkan dengan rotary evaporator pada suhu 60ºC selama 50 menit sehingga didapatkan ekstrak kental. Ekstrak kental disimpan dalam wadah pot salep hingga diperoleh ekstrak kental (Ester, Mukarlina and Rahmawati, 2017). Dan dihitung rendemen ekstrak dengan rumus sebagai berikut:
Presen rendemen ekstrak = (Berat ekstrak yang diperoleh)/(Berat simplisia) x 100%Prosedur 4 Uji Skrining Fitokimia
Dalam pengujian skrining fitokimia ini ada beberapa metabolit skunder yang diujikan yaitu alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, steroid dan terpenoid. (Alfinda NK, 2006; Harborne ,.1987)Prosedur 5 Uji Aktivitas Antijamur Ekstrak Sembung Rambat.