Hardiyanto Prasetiyo
Transplantasi jantung David Bennet, kpn berakhirnya perang Rusia Ukraina dan coat tail effect DMO yg berpotensi membuat migor tdk langka adalah semua bagian dari rencana dan ikhtiar manusia yg hasilnya tentu saja masih jadi rahasia Tuhan. ??????? ???????? ? ???? ???????? (Manusia hanya bisa merencanakan, sedangkan Tuhan yg menentukan). Manusia tetaplah manusia yg tdk dpt mencampuri dan merubah kehendak Tuhan
Ibnu Kembar
Komentar terpilih kemarin ada yang menulis resep Rendang Jengkol. Sangat mungkin hari ini komentar yang terpilih adalah komentar yang menulis resep obat kuat. Kuat mengantri beli minyak goreng. Kuat mental saat pasar murah dibatalkan mendadak. Kuat juga saat pasangan minta nambah.. hehe
Latif Faiz
saya jg punya warung,biasanya pihak distributor migor datang sekali seminggu,bukan hanya 1 tapi 4 distributor langganan saya,sekarang ke empat2nya menghilang... Padahal anda pasti tempe kalo provinsi sumsel adalah salah satu provinsi penghasil cpo terbesar.. Daerah saya dikelilingi kebun sawit dgn pabrik cpo nya,sementara pabrik migor hanya sepelemparan jumroh jaraknya ke warung saya... Migor seperti dirampok,seolah-olah saya lg nonton film \"now you see me\"adakadabra langsung lenyap barangnya tanpa kita ketahui siapa aktor penyebabnya...
Mojo Sugiarto
jadi inget lagunya Nasidaria: Rumah sakit kau dirikan Orang sakit kau obatkan Rumah sakit kau dirikan Orang sakit kau obatkan. Orang miskin kau kasihi Anak yatim kau santuni Orang miskin kau kasihi Anak yatim kau santuni
Alexs sujoko sp
Apa masih percaya dengan DMO. Terakhir kemarin ketika PLN terjadi krisis Batu Bara, jelas sekali DMO tidak dijalankan oleh banyak pemilik Tambang dan mungkin PLN sendiri yang tidak pernah fokus untuk pemenuhan supplynya ( terbukti ada yang dipecat ). Aturan dibikin kan untuk dilaksanakan. Cuma pelaksanaannya perlu \" Pengawasan \". Pengawasan juga perlu orang yang \" Kompeten dan Jujur \". Perlu konsistensi Audit per tri wulan misalnya. Tenaga Auditor juga perlu yang Kompeten dan Jujur, bisa diambil dari dalam departemennya sendiri dan dari Swasta yang kredibel ( kami dulu rutin pakai Auditor dari PWC ). Namun kalau dari dalamnya sudah bobrok, sudah kronis penyakitnya ya susah. Kecuali harus ada \" amputasi total atau dimasukkan ke ruang ICU \". Saat ini jelas - jelas ibu - ibu sudah teriak - teriak toh mereka yang punya wewenang masih cari - cari solusi dan mungkin kambing hitamnya ( selalu binantang yang disalahkan ), apa hubungannya ya..........mbuh. Terus ada yang usul pakai subsidi, siapa yang menjamin subsidi sampai ke rakyat kecil ? Kasus Pupuk juga sama ngenesnya. Melihat hari - hari orang ngantri gas 3 kg saja rasanya kok kita seperti belum merdeka ( harus ada copy KTP, ada copy KK, ada Kartu Vaksin )...........mbuh.
Wistara Qima Aima