DISWAY: Melayu Dayak

Sabtu 19-03-2022,00:00 WIB

Sutarmiji adalah wali kota Pontianak yang berprestasi. Dua periode. Pontianak berbenah keras selama ia pegang. Pinggir sungai Kapuas ia bikin waterfront. Bukan saja sebelah sini. Juga di seberang sana. Kalau saja lampu di sepanjang waterfront itu dibuat benderang dan berseni, pasti jadi pusat wisata lokal. Sayang masih redup sekali. Kalah ramai dengan bundaran dekat kampus Untan.

Trotoar sepanjang jalan utama Ahmad Yani juga dibenahi. Dibuat seperti Jalan Thamrin Jakarta: trotoarnya di balik bunga dan pohon pelindung –pejalan kaki terasa terlindungi dari kekejaman lalu-lintas.

Selama Sutarmiji jadi wali kota, banyak dapat hadiah dari pusat. Itu karena laporan keuangan Pemkot Pontianak selalu WTP dan terbaik. Trotoar itu, dan jembatan Kapuas 1b adalah hadiah pusat. Dengan demikian jembatan Kapuas akan menjadi kembar.

Hadiah lain: waterfront sepanjang Kapuas itu. Sekaligus dua sisi –tepukan sana dan sini. Waterfront sepanjang itu yang belum dimiliki oleh Kalsel dan Kaltim. Juga Kalteng dan Kaltara.

Kapan hasil Pilgub Kalbar tidak lagi berdasar latar belakang suku?

Yang ada di meja makan itu semua sependapat: masih lama.

Bagaimana kalau satu lawan satu? Itu yang belum pernah dicoba.(Dahlan Iskan)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Berjudul Durian Runtuh

kang asep

tidak ada durian runtuh abahhh krn menurut BIG DATA para pengusaha sawit memberikan subsidi kpd rakyat sehingga rakyat sejahtera bahkan rakyat  mampu membeli tiket motoGP  mandalika.   kata pak presiden Negara itu tdk boleh kalah dr mafia. kelangkaan migor bukan krn mafia eksport tp krn emak2 menimbun migor . demikian menurut big data. tolong kedepan disway selalu menggunakan big data dalam menulis.  kalau anak muda sukanya bukan big data tp big bo*bs

 

Pengamat Jalanan

Ini kisah teman saya, sebut saja namanya Joni. Dia masih bujang, umur berkisar 25 tahunan. Kerja sebagai security di sebuah ponpes di Pekanbaru. Tiap Hari Minggu , ada wali murid yang datang untuk menengok anaknya yang di asrama. Ada salah  satu wali murid yang selalu menitipkan kebutuhan anaknya sama dia. Anaknya wali murid ini, duduk d ibangku  SMP ponpes tersebut. Karena sering dititipin barang untuk anaknya, iseng-iseng digodain atau digombalin sama Joni ini. Eeeh.... Akhirnya kecantol juga. Ternyata wali murid ini seorang janda. Hebatnya, dia punya kebun sawit yang luas. Meriahlah Joni sekarang, gak jadi security lagi.  Pernah sekali ketemu di tahun 2021, badannya jadi gemuk, gak kurus kayak dalu waktu masih jadi security. Postingan di FBnya pun sedang umroh dan sedang sibuk manen sawit. Aku pun dalam hati, nanti kalau mau kawin lagi, cari janda yang punya kebun sawit ajalah, biar bisa merasakan sawit runtuh. Eh, Durian runtuh.

Tags :
Kategori :

Terkait