JAKARTA - Rara Istiani Wulandari viral setelah diklaim sebagai pawang hujan saat ajang balap MotoGP Mandalika 2022 kemarin di Lombok.
Pegiat media sosial Permadi Arya atau Abu Janda membela pawang hujan, Rara Istiani Wulandari yang saat ini jadi kontroversi.
\"Bintang MotoGP kemarin adalah seorang pawang hujan bernama Rara Istiati. Karena balapan hampir batal akibat hujan lebat, namun setelah dijampi-jampi mba Rara, hujan mereda, balapan pun terlaksana. Akun resmi @motogp sampe kagum ngetwit \"IT WORKED!\" (BERHASIL!), keren kan?,\" tulis Abu Janda di akun Instagram-nya, dilihat pada Senin (21/3).
Abu Janda lantas menyindir pihak-pihak yang menyebut aksi Rara itu sebagai kesyirikan. Abu Janda bilang, jampi-jampi Rara lebih ampuh.
\"Dan kadrun kecewa kadrun berdoa agar ritual mba Rara gagal.. Ternyata jampi-jampi mba Rara ampuh! kadrun pun kejang-kejang kelojotan. Hepi banget gue,\" kata Abu Janda.
Abu Janda bilang pawang hujan adalah budaya para leluhur. Dia mengajak netizen untuk melestarikannya.
\"Mari kita lestarikan ritual leluhur. Jangan biarkan negara ini dijajah ideologi gurun yang anti kearifan lokal,\" kata Abu Janda.
\"Sesajen ditendang.. wayang ingin dimusnahkan.. pawang hujan dinistakan.. para penjajah ideologi gurun terus usik kearifan lokal. mereka tidak belajar dari pengalaman. Kalo leluhur sudah marah, Edy Mulyadi pun nyungsep, liatin aja,\" cuit Abu Janda selanjutnya.
Wanita kelahiran Bali itu diizinkan masuk oleh panita MotoGP ke dalam sirkuit untuk melakukan ritualnya saat hujan lebat.
Menurut Abu Janda, aksi Rara itu berhasil membuat hujan berhenti dan MotoGP kembali digelar.
Sekedar diketahui, Rara Istiani Wulandari dipakai oleh panitia MotoGP Mandalika karena dipercaya bisa mengendalikan hujan.
Rara mulai melaksanakan tugasnya sejak 1 Maret 2022 di Sirkuit Mandalika. Rara mengaku bertugas total selama 21 hari di Mandalika.
Dikutip dari Fin.co.id, Rara mengaku mendapatkan bayaran Rp5 juta per hari. Artinya Rara mengantongi bayaran sebesar Rp105 juta dari ajang MotoGP. (ima/rtc)