JAMBI - Meski telah menjuarai banyak lomba debat seperti Lomba Debat Bahasa Indonesia dan pernah didapuk sebagai Pembicara Terbaik Lomba Debat, ternyata tak membuat Sarmila Wati dalam kehidupan kesehariannya suka berdebat. Bagi gadis yang biasa dipanggil Mila ini, berhak berbicara itu adalah mutlak, namun memperdebatkan hal-hal yang sudah kita ketahui jawabannya dan berdebat tentang hal-hal sepele, hanya akan menghabiskan energi.
“Ada perbedaan antara berani berpendapat dengan hanya bungkam padahal ingin berpendapat,” ujar Mila. Baginya selagi apa yang kita debatkan adalah tentang sebuah argumen yang benar, itu tidak masalah. Hanya saja, untuk sebuah hal yang sepele, atau sebuah hal yang kita ketahui kebenarannya namun lawan bicara masih tidak mau mendengar, sebaiknya memilih diam. Mila sebenarnya mendukung siapa saja anak muda yang suka bersuara. Kebungkaman kata Mila bisa berpengaruh pada potensi diri kita sendiri, jadi selagi hal tersebut pantas untuk kita perdebatkan, didukung dengan argumen, dan bukti yang kuat,serta berdampak positif bagi orang sekitar, sah saja dibahas. “Debat bukan lah suatu hal buruk dalam kehidupan,” lanjut siswi yang selalu juara 5 besar di kelasnya ini.
Selain juara debat, Mila ternyata juga jago menulis. Ia tercatat pernah menang juara 3 Lomba Menulis Kreatif se Provinsi Jambi. Bakat menulis Mila tak hanya sekedar untuk lomba, baginya kegiatan menulis adalah healing terbaik. “ Mila suka menulis saat merasa sedih, senang maupun takut. Mengapa memilih untuk menulis, akan lebih aman dibandingkan mencurahkan semua nya kepada seseorang,” lanjut Mila. Bukan berarti tak percaya kepada orang lain, namun terkadang kita selalu berekspetasi tinggi terlebih dahulu kepada orang lain, lebih baik tuangkan saja dalam suatu karya, dimana kita merasa lega dan tidak ada yang dirugikan, bahkan dapat melatih kemampuan diri sendiri, tambahnya.
Mila pun berbagi tips sukses mengukir prestasi. Ia selalu menanamkan ke dirinya, jika mereka bisa, mengapa aku tidak?. Prinsip ini menjadi motivasi bagi Mila untuk tak gampang menyerah. Lantas bagaimana jika gagal? “Kalahi rasa malas mu lewati semua keterbatasan mu!, ini adalah kalimat terbaik yang Saya ucap ketika saya merasa hampir gagal,” lanjutnya. Ia pun yakin, prestasi akan datang sendiri ketika kita mau memulai untuk diri sendiri, niat yang baik untuk menggali potensi diri, tentunya butuh latihan,wawasan yang luas, serta motivasi agar keluar dari zona nyaman itu sendiri, tambah Mila. (dpc)