MUARASABAK - Pemkab Tanjabtim menggelar rapat koordinasi dalam rangka percepatan penanganan Covid-19 dan antisipasi penyebaran varian omicron, Selasa (29/3) siang.
Dalam kegiatan yang dipimpin oleh Sekda Tanjabtim, Sapril selaku Juru Bicara Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tanjabtim itu, dihadiri Camat, Kapolsek dan Kepala Puskesmas se Kabupaten Tanjabtim, perwakilan Dinas Kesehatan, Dukcapil, TNI serta OPD terkait lainnya.
Sapril mengatakan, hingga saati ini dari 11 kecamatan yang ada di Kabupaten Tanjabtim, capaian vaksinnya telah mencapai angka 80 persen lebih, bahkan ada yang sudah menyentuh angka 100 persen. Untuk capaian vaksin Tiga terendah per tanggal 28 Maret 2022, yaitu Kecamatan Geragai 81,07 persen, Nipah Panjang 82,61 persen dan Kecamatan Kuala Jambi 82,94 persen.
\"Dari hasil rapat koordinasi kita sebelum-sebelumnya, kendala yang ditemui yaitu terkait target sasaran. Dimana terdapat data yang tidak sinkron, karena target sasaran ini mempengaruhi capaian juga di lapangan,\" ucapnya.
Kemudian, ada beberapa keluhan dari Camat beserta unsur Forkompincam terkait dengan realisasi vaksin dan sinkronisasi data kependudukan. Dimana, terdapat masyarakat yang sudah masuk dalam target vaksin ternyata yang bersangkutan telah meninggal dunia, ada yang telah pindah wilayah dan ada pula yang di vaksin bukan di kecamatan asalnya.
\"Tadi kita juga sudah menghadirkan pihak dari Dinas Dukcapil, dan mereka siap untuk memverifikasi data kependudukan yang merupakan sasaran vaksin. Dan nanti akan dievaluasi oleh Dinkes. Setelah data ini klop atau fix, nanti akan kita laporkan ke Pemerintah Pusat,\" jelasnya.
Terkait dengan masih adanya penolakan dari masyarakat untuk di vaksin, Sapril menuturkan hal tersebut harus disikapi dengan baik dan benar agar tidak terjadi gejolak di lapangan.
\"Dari laporan beberapa camat, memang masih ada penolakan dari masyarakat untuk di vaksin. Oleh karena itu, kita perlu melakukan sosialisasi dan pendekatan khusus di kelompok-kelompok yang belum memahami betul terkait vaksin ini,\" tuturnya.
Sapril menegaskan, dalam pelaksanaan vaksin di Kabupaten Tanjab Timur ini tidak dilakukan dengan cara paksaan. Selama ini proses vaksinasi dilakukan dengan cara yang baik dan benar, yang disertai dengan pendekatan khusus terhadap masyarakat.
\"Tidak ada pemaksaan dalam pemberian vaksin ke masyarakat, sifatnya himbauan dan persuasif. Itu lah gunanya kita bentuk tim untuk memberikan sosialisasi khusus ke masyarakat yang masih enggan untuk di vaksin,\" pungkasnya.(lan)