JAMBI - Ada banyak faktor yang mempengaruhi seseorang dalam memilih jurusan atau program studi di perguruan tinggi. Karena ajakan teman, melanjutkan cita-cita orangtua yang belum terwujud, mendengar banyak saran dan karena beasiswa. Tanpa disadari, karena alasan tersebut, telah menyebabkan sebagian pelajar melakukan kesalahan dalam memilih jurusan, berbeda dengan passion yang ada di dalam dirinya.
Hal ini diungkap oleh Nova Rinci Astuti M.Psi, Psikolog sekaligus Founder Klinik Konsultasi Omah Sejiwa Jambi, selaku narasumber dalam Pembekalan Calon Duta Fazzio 2022 dan Pengurus OSIS SMA Sederajat yang digelar Jambi Ekspres dan Yamaha. Kata Nova, alasan-alasan seperti di atas, telah menyebabkan 87% mahasiswa Indonesia salah memilih jurusan, dikutip dari hasil penelitian yang dimuat oleh media nasional. Omah Sejiwa sendiri diakui Nova sering menerima pasien yaitu mahasiswa Jambi yang merasakan hal serupa, setelah jalan beberapa semester, mulai galau karena merasa sudah salah jurusan.
Lantas bagaimana mengatasi agar itu tidak terjadi? Kata Nova, sebenarnya ada banyak yang bisa dilakukan pelajar sejak duduk di bangku sekolah sebelum masuk dunia kampus. Pertama adalah mengenal potensi diri sendiri, SWOT Analysis bisa digunakan sebagai instrumen mengenal diri sendiri. SWOT merupakan Strenght (kekuatan), Weakness (kekurangan), Opportunity (Kesempatan) dan Threat (Ancaman), kita bisa mencatat dan mengelompokkannya lalu dianalisis secara mandiri.
Misalnya, seseorang yang memiliki kekurangan, tidak suka berbicara dengan orang lain, suka grogi berhadapan dengan banyak orang, mungkin bisa memilih jurusan yang cocok dengan kekurangannya. Atau misalnya seseorang yang memiliki kekuatan suka berbicara di depan umum, memiliki kemampuan public speaking yang baik, bisa memilih jurusan ilmu komunikasi dan jurusan lain yang sesuai. Jika kita memiliki jiwa sosial yang tinggi, peduli terhadap orang lain, bisa memilih jurusan bidang kesehatan dan lainnya. “Mengenal diri sendiri, itu adalah cara menentukannya,” lanjut Nova. Atau, bisa juga melakukan tes minat dan bakat yang kini banyak dilakukan di berbagai klinik konsultasi dan psikolog. Memilih jurusan yang pas, diakui Nova sangat penting karena bisa mendukung jenjang karir seseorang setelah studi berakhir dan masuk ke dunia kerja.
Dalam pembekalan ini, Nova juga langsung mengajak peserta untuk melakukan praktek SWOT Analysis. Tak hanya itu, juga dibuka ajang tanya jawab, dimana para peserta banyak bertanya tentang masalah yang mereka alami, misalnya Bintang Anugrah, Ketua OSIS SMKN 1 Merangin, ia mengaku sering merasa terbebani ketika apa yang ia lakukan selalu jadi bahan komentar temannya. “Kamu ketua OSIS kok nilainya 60? kamu ketua OSIS kok barisnya di belakang? Hal-hal seperti ini kadang menjadi beban bagi saya, sekan menjadi Ketua OSIS harus selalu perfect,” ujar Bintang. Setelah mendapat penjelasan dari Kak Nova, panggilan akrab Nova Rinci , Bintang pun mulai memahami cara menghadapi kasus serupa ke depannya. Juga banyak pertanyaan menarik dari peserta lainnya yang dijawab langsung oleh Nova.
Dalam kegiatan ini, Sarkawi, CEO Jambi Ekspres Group juga menyampaikan pesan kepada peserta, sebagai anak muda, hal utama yang perlu terus dijaga dalam menjalani aktivitas adalah kesehatan, kemudian memupuk keberanian, memiliki mental yang kuat, tangguh dan pantang menyerah kemudian selalu bertawakal. Sarkawi mengapresiasi Yamaha karena telah banyak mendukung program positif seperti yang dilakukan hari ini. “Semoga Yamaha selalu mensupport kegiatan yang mendukung generasi muda dan semoga setelah mengikuti materi hari ini, anak anak sekalian, kalian semakin bertambah pengetahuannya,” ujar Sarkawi.
Sementara itu, Chief Yamaha DDS Jambi, Fitri Agustadi Priambodo dalam sambutannya mengatakan, sebagai salah satu perusahaan otomotif terbesar di Indonesia, Yamaha tak hanya fokus pada bisnis, namun beberapa program Yamaha banyak mendukung anak bangsa dalam bidang pendidikan dan pendidikan karakter.
Selama ini di Provinsi Jambi Yamaha aktif melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan pendidikan, mulai dari Yamaha Road to School, webinar pendidikan dan terakhir adalah pemilihan Duta Fazzio 2022 di tingkat SMA sederajat dengan hadiah 1 unit Yamaha Fazzio. Ia pun berharap melalui kegiatan hari ini, bisa memberi manfaat bagi semua pesertanya.“Jangan galau, tentukan masa depan, jangan gampang stress, jadikan hidup berwarna seperti warna Fazzio, ikuti kegiatan positif hari ini supaya kian maju dan semakin terdepan,” pesan Fitri.
Pembekalan virtual ini berlangsung seru dan menarik selama kurang lebih 3 jam. Diikuti oleh 70 peserta dari 20 sekolah yang diundang. Hari ini adalah batch 1 dari Kabupaten Batanghari, Sarolangun, Merangin dan Tanjabtim, dalam rencana program ini akan menyasar semua kabupaten dan kota dalam Provinsi Jambi, bersamaan dengan audisi Duta Fazzio yang akan dilakukan di 60 sekolah lainnya. (dpc)