“Saya percaya dengan vaksin ini karena memang saya percaya dengan kemampuan Dokter Terawan,” tegas Ical.
Sayangnya, Mayjen TNI dr Terawan Agus Putranto sekarang dipecat dari keanggotaan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Selain vaksin nusantara yang banyak digunakan para tokoh dan pejabat tinggi negara, Terawan juga mengembangkan digital subtraction angiography (DSA) atau cuci otak.
Teknik ini biasanya digunakan dalam diagnosis stroke.
DSA merupakan pemeriksaan bagian pembuluh darah untuk mendeteksi adanya kelainan, seperti penyumbatan atau pendarahan yang terjadi di otak.
Begitu banyak tokoh nasional yang sudah menjalaninya. Lebih banyak lagi yang bukan tokoh, sudah lebih dari 40.000 orang.
Untuk meraih gelar doktor di Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar, Terawan menulis disertasi soal cuci otak.
Menko Polhukam Mahfud Md mengaku pernah menjalani terapi cuci otak oleh dokter Terawan.
Tidak hanya sekali, mantan ketua MK itu menjalaninya selama dua kali dan mengajak serta istrinya ikut serta terapi karena hasilnya dirasa manjur.
Dikutip dari Fajar.co.id, meski telah dipecat, dokter Terawan menegaskan dirinya masih menangani pasien di Rumah Sakit Dinas Kesehatan Tentara (RSDKT) Slamet Riyadi Solo, Jawa Tengah. (ima/rtc)