Untuk diketahui, mengacu hasil penelitian sejumlah lembaga seperti Institut Teknologi Bandung bersama PT. Deserco Development Service dan Japan International Cooperation Agency (JICA) pada 2014 silam, Pelabuhan Muarasabak, Jambi merupakan satu dari tujuh pelabuhan sungai di Indonesia yang memiliki prospek sangat menguntungkan.
Disebutkan, pelabuhan yang dilengkapi berbagai fasilitas dengan luasan areal relatif besar, yaitu 189 Ha dengan kedalaman alur pelayaran sampai dengan 4,5 LWS (Lower Water Sea-di bawah permukaan laut) cukup layak untuk dijadikan pelabuhan utama.
Ditambah lagi kedalaman kolam pelabuhan yang mencapai lima sampai tujuh LWS serta ukuran dermaga beton yang mencapai 750 m2, trestel (jembatan penghubung) beton ukuran 47 m x 8 m, mooring dolphin (sarana tambat kapal) sejumlah dua buah, enam buah bolder dan tersedianya lapangan penumpukan seluas 2.337 m2, yang juga dilengkapi dengan ketersediaan instalasi pipa air yang siap operasi serta lampu penerangan dermaga yang cukup baik.
Semestinya dengan fasilitas tersebut, Pelabuhan Muara Sabak dapat dilalui kapal barang dengan kapasitas rata-rata 14.000 GT (gross ton-bobot mati) dengan panjang rata-rata 152 m dan muatan rata-rata 10.000 ton. Namun sayang, meski sudah dapat melayani aktivitas bongkar muat, namun hingga saat ini masih sepi pengunjung dan masih jarang perusahaan yang memanfaatkan pelabuhan ini.(lan)