JAKARTA- Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Agust Jovan Latuconsina, bercerita mengenang kembali saat-saat dirinya dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersekolah di Magelang sebagai siswa SMA Taruna Nusantara dan sama-sama mengeyam pendidikan di Akademi Militer.
Jovan menuturkan pada saat kelas tiga SMA ada rekrutmen dari perusahaan penerbangan Garuda Indonesia yang akan melakukan rekrutmen terhadap siswa-siswi terbaik.
Mereka nanti akan didik menjadi pilot pesawat komersil di Selandia Baru untuk selanjutnya bertugas sebagai pilot Garuda Indonesia.
Karena AHY calon lulusan terbaik Jovan menuturkan ia terjaring dalam seleksi itu.
\"Diapun berhasil melewati tes itu tetapi saat pendalaman wawancara psikologi dia menolak dan menyatakan niatnya untuk masuk Akademi Militer,\" kata Jovan, dikutip Sabtu 9 April 2022.
Dia melanjutkan, pada tahun 1997 saat lulus dari SMA Taruna Nusantara menjadi lulusan terbaik dan mendapat Garuda Trisakti Tarunatama, AHY mendaftar ke Akademi Militer tetapi pada tahun itu proses seleksi ke Akademi Militer tidak seperti sekarang.
Seleksi tidak langsung dilakukan di Akademi Militer tetapi tergabung atau terintegrasi di bawah naungan Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia atau yang popular disebut sebagai AKABRI.
\"Sebelum masuk Akademi Angkatan atau Matra mereka akan mengikuti seleksi umum di bawah naungan AKABRI tersebut,\" katanya.
Jovan bercerita pada saat seleksi umum tersebut ternyata AHY ditetapkan sebagai calon taruna nomor urut satu di Akademi Angkatan Udara (AAU) hasil psikologinya sangat memuaskan.
Dengan tinggi 182 cm para penguji meyakini AHY bisa menjadi Pilot Pesawat Tempur di TNI AU.
\"Lagi-lagi saat proses seleksi wawancara AHY menolak untuk menjadi Pilot dan lebih memilih Akademi Militer meskipun di Akademi Militer hasil psikologi AHY berada di urutan ke-4 dari 300 lebih calon taruna yang akan diterima di Akademi Militer,\" katanya.
Jovan mengatakan bahwa, dengan kerja keras yang besar AHY bisa menjadi komandan resimen korps taruna di Akademi Militer atau orang nomor satu di Organisasi Kemahasiswaan.