DISWAY: Taktik Filibuster

Senin 11-04-2022,00:00 WIB

Penyanyi yg sedang galau, kegalauannya dituangkan dlm lirik lagu dan galau nya pun jd duit. Komika yg sedang ada keresahan tentang sesuatu, maka keresahan tersebut dituangkan dalam tulisan dan keresahan pun menjadi materi stand up, alias keresahannya pun jadi duit. Seorang penulis yg sedang \"jengkel, kesal dan malu\" curhatannya pun dituangkan dlm tulisan menjadi, dan tulisannya pun jadi duit. Sedangkan kita, eh anu maksud saya, saya pribadi ketika galau, resah, jengkel, kesal dan malu, paling banter outputnya jadi status di medsos alias menjadi sampah.. hehehe..

 

donwori

akhirnya gatel ikutan komen juga. walaupun harus 3x klik, balik ke halaman utama, dan perjuangan berat (lebay wkwkwk) sampai bisa nulis komen. jadi teringat kata2 abah tentang kasta jurnalisme. kaget jg begitu melihat tampilan baru disway, seolah disway sudah turun kasta. padahal tampilan yg sebelumnya lebih segar dan saya lebih suka baca tulisan2 kontributor lepas seperti pak arif, dhimam, dll. bukan berita mainstream. ya tiap orang punya seleranya masing-masing.

 

Otong Sutisna

Pingin komen disway sekarang perlu perjuangan bagi saya yang anda sudah tahu, kata orang gaptek...tp istri bilang gpp gaptek yang penting masih ganteng...saya coba berbagai saran masuk disway lewat Google, dan Chrome langsung bisa masuk tapi kalau komen di alihkan ke artikel kemarin, masuk lewat opera mini harus login ke hp yg bikin mumet, lewat Firefox harus coba lagi dan lagi. Untung ada ordal yang yuruh lewat belakang....alhamdulillah akhirnya bikin pak ploong....

 

thamrindahlan

102 Abah bijak.Tidak ngomelin Tim IT Disway.id. Memang harus bersikap begitu dari pada marah marah tak menentu. Toh akhirnya semua happy. Perubahan selalu beresiko justru yang mampu beradaptasi berhasil mengatasi walau perlu sedikit waktu. Perusuh mulai hadir Abah pun survive. Demokrasi disini patut dicontoh. Anda Sudah Tahu Salamsalaman.

 

Robban Batang

Tolong Carikan analogi lain ,misal tamsil dalam dunia bursa,forex seperti biasa. Btw,anyway Disway,bagaimana kabar Weleri hari ini? Apakah Gunung kembar Sindoro Sumbing terpantau jelas dari jalan lingkar?

 

Harun Purnomo

\"Saya juga sering benci mengapa harus menulis setiap hari\" Ini ibarat sering benci mengapa harus BAB setiap hari.Meskipun di saat-saat sibuk.Tetap harus dikeluarkan. Sebagaimana Mbah Nun pernah berkata kalau Beliau menulis karena dari semua informasi yang diserap harus ada \'kotoran\' yang dibuang. Jadi para pembaca Disway adalah para \'pemakan kotoran\' Abah DI. Semoga para pembaca semacam tanaman yang memakan kotoran sebagai pupuk melalui akar.Bukan serangga pendorong kotoran . Diantara tanaman pemakan kotoran yang sudah jadi pupuk itu ada beberapa yang langsung \'berbuah\'.Berbuah komentar. Ada buah yang segar berupa pantunnya Pak Thamrin Dahlan. Ada buah yang manis penuh gizi ,tambahan informasi kadang koreksi seperti komennya Pak Mirza Mirwan Ada buah yang kecut ,komentar slengekan atau pleseten macam komentar Aryo Mbediun . Ada buah pahit,berduri punya Ummi Hilal. Ada komentar macam akar ginseng,pasakbumi ,afrodisiak pendongkrak libido karena komentar nyrempet ,saru dar Oom Leong.

Tags :
Kategori :

Terkait