DISWAY BARU

Pengabmas Poltekkes Kemenkes Jambi, Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular pada Remaja di Desa Danau Embat.

Pengabmas Poltekkes Kemenkes Jambi, Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular pada Remaja di Desa Danau Embat.

Pengabmas Poltekkes Kemenkes Jambi, deteksi dini penyakit tidak menular pada remaja di Desa Danau Embat-Ist-

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID -  Permasalahan masa remaja terjadi karena masa remaja merupakan masa transisi dari dari masa anak-anak menuju dewasa, hal ini memicu munculnya masalah kesehatan yang kompleks pada remaja akibat dari perilaku berisiko yang mereka lakukan.

BACA JUGA:Gubernur Al Haris Antar Langsung Berkas Pengusulan PPPK Paruh Waktu ke Kementerian PANRB

Kemajuan teknologi di dunia sangat begitu pesat termasuk di Indonesia, dengan perkembangan teknologi yang pesat maka berkembang juga permasalahan remaja di Indonesia. Ada yang menjurus ke hal positif dan juga ke hal yang negatif di berbagai kota besar di Indonesia, sekitar 20 hingga 30 persen remaja mengaku pernah melakukan hubungan seks.


Foto Bersama-Ist-

Solusi Posyandu remaja, merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM), yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat termasuk remaja, dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan keterampilan hidup sehat remaja.

BACA JUGA:OJK Terbitkan Aturan Dorong Pembiayaan UMKM yang Cepat, Murah dan Mudah

Posyandu Remaja dan kader kesehatan remaja bertujuan sebagai wadah untuk memfasilitasi kebutuhan kesehatan remaja. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan peran remaja dalam

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi posyandu remaja, serta menciptakan wadah pembinaan dan memahami pentingnya gaya hidup sehat. Rencana kegiatan yang diusulkan dengan metode yang lakukan adalah sosialisasi dan pengenalan posyandu remaja, edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan Pelatihan kader posyandu remaja. Pengabdian ini dilakukan di Desa Danau

Embat Kabupaten Batanghari dengan jumlah sasaran 35 remaja Kegiatan pengabdian ini dilakukan oleh 2 orang dosen dan 4 mahasiswa. Tim Pelaksana Pengabmas ini adalah Dr. Pahrur Razi, SKM, MKM, Solihin Sayuti, SKM, M.Kes, Almuhaimin, SKM, M.Si, Desif Upix Ninggrum, SKM, M.Kes, Egy Sunandar, S.Gz, M.Gz dan Alpari Nopindra, S.Kom, M.Pd.

"Desa Danau Embat merupakan salah satu desa yang berada di wilayah kerjaPuskesmas Maro Sebo Ilir Kabupaten Batanghari. Berdasarkan hasil pendataan didapatkan penikahan dini, usia sekolah yang sudah bekerja, permasalahan penyakit tidak menular pada remaja serta tidak mengetahuinya cara mencegah penyakit tidak menular pada remaja," kata Dr Pahrur Razi, SKM, MKM, Senin (15/9).

Dikatakannya, kemudian ditambah kondisi posyandu bagi remaja yang belum terlaksana serta kader remaja sebagai penggeraknya pun belum terbentuk. Padahal pencegahan penyakit tidak menular harus dicegah sedini mungkin terutama pada remaja yang masa kemajuan teknologi ini lebih cenderung melakukan gaya hidup tidak sehat.

"Kemajuan teknologi di dunia sangat begitu pesat termasuk di Indonesia, dengan

perkembangan teknologi yang pesat maka berkembang juga permasalahan remaja di Indonesia. Ada yang menjurus ke hal positif danjuga ke hal yang negatif di berbagai kota besar di Indonesia, sekitar 20 hingga 30 persen remaja mengaku pernah melakukan hubungan seks. Banyak remaja yang melakukan gaya hidup tidak sehat seperti perilaku seksual sebelum menikah, merokok, menggunakan narkoba, makan- makanan yang tidak sehatdan cara diet yang salah demi menjaga berat badan yang ideal," terangnya.

Menurutnya, posyandu remaja yang dapat digunakan sebagai wadah para remaja untuk menciptakan wadah pembinaan dan memahami pentingnya gaya hidup sehat, meningkatkan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi, gizi, mengurangi kejadian kenakalan pada remaja. Pentingnya pemberdayaan

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait