Pemanfaatan Limbah Jernang Tingkatkan Produksi Petani di Sarolangun
Pemanfaatan Limbah Jernang Tingkatkan Produksi Petani di Sarolangun--
JAMBIEKSPRES.CO.ID - Tim dosen Universitas Jambi (UNJA) berhasil melaksanakan program pengabdian masyarakat bertema “Sosialisasi dan Pemanfaatan Limbah Jernang sebagai Sumber Hormon Etilen untuk Meningkatkan Produksi Jernang” di Desa Seko Besar, Kecamatan Pauh, Kabupaten Sarolangun, pada bulan Mei hingga November 2025.
Kegiatan ini bertujuan membantu petani mengolah limbah jernang seperti daun, pelepah, dan tangkai buah menjadi sumber hormon etilen alami untuk merangsang pembungaan dan mempercepat pematangan buah jernang (Calamus sp.). Program ini didukung dan didanai oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNJA melalui skema PPM Penerapan Iptek (PPMPI).
BACA JUGA:Monitoring Evaluasi Produksi, Region Head PTPN IV Regional 4 Sambangi Kebun Bukit Kausar
Tim pengabdian ini diketuai oleh Prof. Dr. Revis Asra, S.Si., M.Si., dengan anggota Prof. Dr. Anis Tatik Maryani, M.P., Fitra Wahyuni, M.Si., Dr. Upik Yelianti, M.S., dan Prof. Dr. Muazza, M.Si. Kegiatan ini menghadirkan Mitra Utama yaitu Kelompok Tani Jernang Desa Seko Besar.
BACA JUGA:Fajar/Fikri Tembus Semifinal French Open, Tantang Ganda dari Malaysia
Ketua Tim, Prof. Dr. Revis Asra, S.Si., M.Si., menyampaikan bahwa teknologi asap etilen yang digunakan mengadopsi prinsip pembakaran tidak sempurna terhadap limbah organik jernang. “Gas etilen yang dihasilkan mampu menstimulasi pembungaan dan mempercepat pematangan buah secara alami tanpa bahan kimia sintetis,” ujar Prof. Revis.
BACA JUGA:3 ASN Pemprov Jambi Dipecat, Ini Penyebabnya
Selama kegiatan, petani mendapat pelatihan dan penjelasan pembuatan alat drum asap modifikasi, praktik pembuatan hormon etilen alami, serta pendampingan langsung di lapangan. Hasilnya, lebih dari 80% petani berpartisipasi aktif, dan tanaman jernang yang diasapi menunjukkan peningkatan pembungaan serta pematangan buah lebih cepat.
Dari aspek sosial, kegiatan ini memperkuat kapasitas kelompok tani dan mendorong lahirnya model kelembagaan berbasis ekonomi hijau. Luaran program meliputi pelatihan teknologi tepat guna, penyusunan artikel ilmiah, video dokumentasi, serta rencana pembentukan unit usaha bersama petani jernang. (*/kar)
Sumber : www.unja.ac.id
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:



