DISWAY BARU

Wawako Diza Dorong Pemuda Jadi Agen Perubahan Lingkungan

Wawako Diza Dorong Pemuda Jadi Agen Perubahan Lingkungan

Wawako Diza Dorong Pemuda Jadi Agen Perubahan Lingkungan-Ist-

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Pemerintah Kota JAMBI terus memperkuat sinergi dengan komunitas pecinta lingkungan dalam mengatasi persoalan sampah yang kian kompleks di wilayah perkotaan. Bentuk dukungan tersebut ditunjukkan Wakil Wali Kota JAMBI, Diza Hazra Aljosha, S.E., M.A, yang secara resmi membuka Forum Group Discussion (FGD) bertema “Aksi Kolektif Pemuda untuk Pengelolaan Sampah Inklusif dan Adaptif terhadap Perubahan Iklim”, Selasa (7/10/2025).

BACA JUGA:Perkuat Ketahanan Keuangan di Tengah Disrupsi Teknologi dan Pergeseran Lanskap Global

Kegiatan yang digagas oleh Yayasan Setara Jambi itu menjadi wadah bagi berbagai komunitas lingkungan untuk berbagi ide dan strategi pengelolaan sampah di tengah tantangan perubahan iklim. Dalam forum tersebut, Diza juga tampil sebagai narasumber utama yang memaparkan langkah-langkah konkret Pemkot Jambi dalam mengatasi masalah sampah melalui program prioritas “Kampung Bahagia” atau dikenal dengan “100 juta per RT”.

BACA JUGA:Progres Jalan Tol Betung–Jambi Seksi 1A Capai 49%, HKI Perkuat Konektivitas di Sumatra Selatan

"Kota Jambi memproduksi 350 sampai 400 ton sampah per hari. Tahun depan, melalui Peraturan Wali Kota, kita dorong agar tidak ada lagi TPS liar di pinggir jalan. Melalui program 100 juta per RT, setiap RT akan memiliki bentor dan SDM yang bertugas menjemput sampah langsung dari sumbernya,” jelas Diza.

Menurut Diza, penyelesaian persoalan sampah tidak bisa dilakukan secara instan. Pemerintah Kota Jambi melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan instansi terkait terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat agar kesadaran pengelolaan sampah tumbuh dari tingkat lingkungan terkecil.

Ia menegaskan, Pemkot juga tengah menyiapkan langkah strategis menuju Waste to Energy (WtE) atau sampah menjadi energi. Teknologi tersebut sudah tersedia di Pasar Rakyat Talang Banjar, yang mampu mengubah sampah tak terurai menjadi energi listrik bermanfaat.

“Kita akan terus evaluasi secara bertahap untuk mewujudkan WtE di Kota Jambi. Ini bukan sekadar wacana, tapi sudah kita mulai dari sisi teknologi dan pengelolaan,” ujar Diza.

Selain itu, Diza menekankan pentingnya kolaborasi dengan komunitas pecinta lingkungan agar kesadaran terhadap isu sampah semakin meluas di masyarakat.

“Kesadaran terhadap lingkungan ini harus ditularkan. Komunitas dan organisasi memiliki peran penting menumbuhkan semangat gotong royong dalam menjaga kebersihan kota,” tegasnya.

Ia juga menyebutkan, Pemkot akan terus mendorong agar sampah tidak hanya menjadi beban, tetapi juga bernilai ekonomis melalui daur ulang dan pengelolaan kreatif.

“Melalui komunitas anak muda seperti hari ini, kami berharap lahir agen-agen perubahan yang bisa membawa semangat baru dalam pengelolaan sampah,” tambahnya.

Sementara itu, Direktur Yayasan Setara Jambi, Nurbaya Zulhakim, menyatakan bahwa keterlibatan pemuda dalam isu lingkungan menjadi faktor penting untuk mewujudkan perubahan nyata.

“Cuaca ekstrem yang kita rasakan saat ini merupakan dampak dari kerusakan ekosistem yang juga berawal dari perilaku manusia. Karena itu, keterlibatan generasi muda dalam menjaga lingkungan sangat dibutuhkan,” ujar Nurbaya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait