Pengabdian Masyarakat Desa Mitra oleh Dosen Poltekkes Kemenkes Jambi
Sosialisasi dalam Pengabmas Poltekkes Kemenkes Jambi yang dilaksanakan di Desa Danau Kedap Muarojambi-Ist-
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Peran Kader Kesehatan dalam Meningkatkan Tuberkulosis (TB) masih menjadi salah satu masalah kesehatan utama di Indonesia, termasuk di wilayah pedesaan. Untuk itu Poltekkes Kemenkes JAMBI, berperan aktif melalui Pengabdian Masyarakat Desa Mitra oleh Dosen Poltekkes Kemenkes JAMBI, dengan kegiatan Kepatuhan Pengobatan TB di Desa Mitra Melalui Model Intervensi Terpadu di Desa Danau Kedap Kabupaten Muarojambi, yang dilakukan oleh Arvida Bar dan Kaimuddin. Menurut Arvida Bar, Indonesia telah berusaha meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dengan mengembangkan enam pilar transformasi penopang kesehatan yaitu transformasi layanan primer, layanan rujukan, sistem ketahanan kesehatan, sistem pembiayaan kesehatan, SDM kesehatan, dan teknologi kesehatan. Upaya pencegahan, pemberantasan dan penyembuhan dikenal dengan upaya promosi, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
BACA JUGA:Ratusan PPPK Tahap 1 Akan Terima SK
"Upaya yang dilakukan pada puskesmas dalam mencapai target pemberantasan penyakit ini, dengan melakukan Berbagai upaya yaitu meliputi pelayanan di dalam gedung, pelayanan di luar gedung dan peran serta masyarakat terutama orang terdekat pada pasien dalam pengawasan maupun kegiatan preventif ataupun kuratif," papar Arvida Bar, Minggu (14/9).

Foto bersama-Ist-
Dari Data yang didapat , banyak pasien tidak menyelesaikan terapi selama enam bulan secara tuntas, yang berisiko menimbulkan resistensi obat atau dikenal sebagai multidrug-resistant TB (MDR-TB). Kondisi ini menandakan perlunya intervensi strategis dan berkelanjutan dalam mendukung keberhasilan pengobatan TB di tingkat komunitas.
BACA JUGA:Pengabmas Poltekkes Kemenkes Jambi, Pencegahan Komplikasi Penyakit Jantung pada Penderita DM
Desa Danau Kedap termasuk dalam wilayah kerja UPTD Puskesmas Rawat Inap Jambi Kecil yang berada dalam wilayah Kecamatan Maro Sebo, permasalahan utama yang teridentifikasi adalah rendahnya tingkat kepatuhan pasien TB dalam menyelesaikan pengobatan, meskipun saat ini Pelaksanaan program pemberantasan penyakit TB Paru sangat gencar dilaksanakan, namun rendahnya kepatuhan pasien berobat ini, diperparah dengan belum maksimalnya fungsi kader kesehatan sebagai agen pendamping di lapangan.
"Ketidakterlibatan kader secara aktif berakar, pada kurangnya pelatihan terarah dan tidak tersedianya model intervensi yang sistematis dan kontekstual, sesuai kebutuhan desa," jelasnya.
Padahal, kader kesehatan memiliki potensi besar sebagai ujung tombak promosi dan pendampingan kesehatan berbasis komunitas.
Dengan adanya kegiatan Masyarakat ini, dapat membantu pemerintah Desa, juga puskesmas yang saat ini sedang giat giatnya melaksanakan Integrasi Layanan Primer, yaitu upaya puskesmas untuk menyatukan berbagai layanan kesehatan dasar pada semua siklus hidup
Pengabdian masyarakat, memiliki peran yang sangat penting dalam mewujudkan visi Presiden tentang masyarakat yang sehat, produktif, mandiri, dan berkeadilan.
"Hal ini karena pengabdian masyarakat dapat menjadi salah satu bentuk partisipasi aktif masyarakat dalam upaya meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat di lingkungan sekitarnya," katanya.
Dalam konteks kesehatan, pengabdian masyarakat dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti memberikan informasi dan edukasi tentang kesehatan kepada masyarakat, mengadakan kegiatan sosialisasi dan kampanye kesehatan, serta membantu masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan yang dibutuhkan. Dengan demikian, pengabdian masyarakat dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan, serta memberikan dukungan dalam upaya pencegahan dan penanganan penyakit
Selain itu, pengabdian masyarakat juga dapat membantu masyarakat dalam meningkatkan produktivitas dan kemandirian, misalnya melalui pelatihan keterampilan dan pemberian modal usaha.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:



