DISWAY BARU

Pengabmas Poltekkes Kemenkes Jambi, Pencegahan Komplikasi Penyakit Jantung pada Penderita DM

Pengabmas Poltekkes Kemenkes Jambi, Pencegahan Komplikasi Penyakit Jantung pada Penderita DM

Pengabmas Poltekkes Kemenkes Jambi dalam pencegahan komplikasi penyakit jantung dan penderita DM-Ist-

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Kegiatan Pengabdian Masyarakat Dosen Poltekkes Kemenkes JAMBI Jurusan Teknologi Laboratorium Medis bersama mitra yaitu Desa Mendalo Laut Kecamatan Penyengat Olak Kabupaten Muaro JAMBI. Kegiatan ini merupakan bagian dari Tri darma seorang dosen yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada Masyarakat. Pelaksanaan kegiatan pada tanggal 9 bulan Juli tahun 2025. Kegiatan ini diketuai oleh Sholeha Rezekiyah, SKM., M.Bmd dan anggota Tim Dr. Sarinah Siregar, M.Kes, serta mahasiswa Program Studi Teknologi Laboratorium Medis. Sasaran kegiatan ini adalah kader kesehatan dan masyarakat desa Mendalo Laut. Tujuan pelaksanaan kegiatan adalah meningkatkan pengetahuan masyarakat di Desa Mendalo Laut kabupaten Muaro JAMBI. Metode pendekatan untuk mencapai target luaran adalah pemberian pengetahuan/edukasi melalui penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan berupa pengukuran tinggi badan, penimbangan berat badan, pengukuran tensi darah, pemeriksaan kadar glukosa dan kolesterol darah.

BACA JUGA:Bupati Bersama Wabup Merangin Jogging Sejauh 8 Km

Penderita Dabetes Melitus (DM) berisiko terkena komplikasi penyakit jantung.


Tim pengabmas Poltekkes Kemenkes Jambi saat bertatap muka dengan masyarakat Desa Mendalo Laut-Ist-

"Faktor risiko DM yang dapat diubah oleh manusia, berupa pola makan, pola aktivitas, dan pengelolaan stres. Memperbaiki life style (pola hidup sehat) dengan memakan makanan yang bergizi atau sehat serta berolahraga dapat menjadi alternatif untuk pengobatan dan pencegahan DM," ujar Sholeha Rezekiyah, SKM., M.Bmd, Minggu (14/9).

BACA JUGA:Gubernur Al Haris Resmikan Operasional Tol Betejam Seksi 3 Segmen Tempino-Simpang Ness GT Pijoan

Meninjau dari faktor risiko terjadinya DM, maka perlu dilakukan langkah pencegahan sedini mungkin. Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan diantaranya dengan edukasi dan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Edukasi yang diberikan bertujuan meningkatkan kesadaran diri penderita tentang penyakit DM itu sendiri, komplikasi akut dan kronik DM serta pencegahannya, ditambah pengelolaan lainnya melalui monitoring gula darah rutin serta manajemen penyakit DM. Kegiatan pengabdian kepada Masyarakat ini dilakukan dengan beberapa tahapan, diantaranya yaitu, pertama

Pre Test yang dilakukan pada awal sebelum kegiatan, menggunakan kuesioner untuk mengetahui tingkat pengetahuan sebelum dilakukan penyuluhan. Kedua, Penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan pemberian edukasi terdiri dari topik–topik antara lain patofisiologi, pengelolaan nutrisi dan diet, aktifitas dan olah raga, pemantauan mandiri kadar glukosa darah dan kolesterol darah, pencegahan dan pengelolaan komplikasi akut dan kronik, penyesuaian psikososial, ketrampilan mengatasi masalah, pengelolaan stress, penggunaan sistem pelayanan Kesehatan. Ketiga, Post Test yang dilakukan setelah penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan, menggunakan kuesioner untuk mengetahui tingkat pengetahuan setelah dilakukan penyuluhan.

"Pelaksanaan kegiatan Pengabmas di desa Mendalo laut  Kabupaten Muaro Jambi diikuti oleh 50 orang Masyarakat dengan karakteristik sebagai berikut, Peserta kegiatan paling banyak berusia < 60 tahun (86%) dan berjenis kelamin perempuan (72%). Setelah pre-test dan post-test dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan pengetahuan tentang penyakit DM dan komplikasinya beserta bagaimana cara pencegahan dan penanggulangan DM," jelasnya.

Hasil pemeriksaan Kesehatan 50 orang Masyarakat desa Mendalo Laut yang mengikuti kegiatan Pengabmas ini sebagai berikut, pertama 52 % masyarakat menderita hipertensi dan sisanya 28 % normal dan 20 % prehipertensi. Berikutnya, 66 % masyarakat memiliki IMT normal dan sisanya 26 % gemuk dan 8 % obesitas. 84 % masyarakat memiliki kadar glukosa darah normal dan 16 % hiperglikemia, dan 56 % masyarakat memiliki kadar kolesterol normal dan 44 % hiperkolesterolemia. Dengan kegiatan pengabdian kepada Masyarakat yang telah dilakukan ini semoga dapat dilaksanakan secara berkelanjutan dan bermanfaat. Pemberian pengetahuan yang terintegrasi dengan pendekatan lingkungan dan perilaku sehat serta pemeriksaan Kesehatan yang rutin diharapkan dapat menjadi tindakan untuk pencegahan dan penanggulangan penyakit DM dan komplikasinya," tandasnya.(*) 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait