>

Pelayanan Kesehatan Gratis Bagi Warga Sarolangun Yang Memiliki E-KTP

Pelayanan Kesehatan Gratis Bagi Warga Sarolangun Yang Memiliki E-KTP

PJ Bupati Sarolangun Bahri saat memberikan arahan bagi warga SAD untuk melakukan perekaman e-KTP dan mekanisme pelayanan kesehatan gratis -Foto: Istimewa-

SAROLANGUN, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Pemerintah Kabupaten Sarolangun dibawah kepemimpinan Penjabat Bupati Sarolangun Dr Bahri, telah melaksanakan program pelayanan kesehatan gratis bagi seluruh masyarakat Sarolangun.

Pelayanan kesehatan gratis ini tidak terkecuali bagi warga Suku Anak Dalam (SAD), yang apabila mengalami sakit silahkan datangi fasilitas kesehatan baik Puskesmas ataupun Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) serta rumah sakit lainnya yang bekerja sama dengan BPJS kesehatan.

Pasalnya, saat ini Kabupaten Sarolangun cakupan jaminan kesehatan Kabupaten Sarolangun kini sudah menembus angka 100,41 Persen. Hal itu berarti bahwa seluruh masyarakat Sarolangun sudah terdaftar di BPJS Kesehatan.

Penjabat Bupati Sarolangun, Bahri, saat mengunjungi Desa Suka Jadi, Kecamatan Bathin, belum lama ini, memberi pemahaman kepada warga SAD khususnya para temenggung dan jenang, agar nantinya menyampaikan ke warga SAD lainnya.

” Kalau membutuhkan pelayanan kesehatan, saat ini program Pemda Sarolangun adalah pelayanan kesehatan gratis, sudah ditanggung melalui BPJS kesehatan dimana sudah tahap terbuka, kalau sakit membutuhkan berobat puskesmas maupun RSUD cukup membawa KTP elektronik,” katanya.

Maka dari itu,Pj Bahri meminta kepada warga SAD yang belum memiliki e-KTP agar melakukan perekaman ke dinas Dukcapil Sarolangun, sehingga nantinya ketika mau berobat cukup membawa KTP elektronik saja sudah bisa.

” Jadi ketika berobat ke rumah sakit atau puskesmas cukup pakai KTP elektronik, sepanjang bekerja sama dengan BPJS kesehatan. Kita pastikan pelayanan gratis, dan saya himbau agar tidak terjadi lagi ada warga SAD yang sakit dan tidak tertangani dengan baik, kita Pemda tentu memberikan pelayanan kesehatan gratis,” ungkapnya.

” Yang viral kemarin adanya anak SAD yang sakit, itu Pemda hadir, kita bawa ke rumah sempat di rawat. Ketika ada laporan sakit, kita datangi karena persoalan adat dan kemudian dalam perkembangan yang bersangkutan sudah meninggal dunia, dan kejadian itu saya tidak ingin terjadi lagi,”pungkasnya.(hnd)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: