>

Aktualisasi Spirit Sumpah Pemuda Dalam Era Digitalisasi

Aktualisasi Spirit Sumpah Pemuda Dalam Era Digitalisasi

H. Ibnu Ziady MZ--

Negeri ini sesungguhnya dilimpahi tunas-tunas bangsa yang punya potensi besar untuk membawa kejayaan bangsa di pentas internasional.

Kami mencatat ada begitu banyak prestasi yang telah diraih para pemuda-pemudi Indonesia di pentas dunia. Keberhasilan pelajar-pelajar Indonesia menjadi juara Olimpiade Fisika dan Matematika tingkat dunia menjadi bukti bahwa pemuda-pemudi Indonesia punya kualitas yang tidak kalah dari kualitas pemuda-pemudi negara lain.

Bayangkan, jika setiap bidang dan sektor kehidupan di negeri ini dipenuhi dengan pemuda ber-etos baja seperti contoh-contoh sukses tadi, niscaya Republik ini akan lebih cepat bangkit dan melesat sejajar dengan bangsa-bangsa maju lain di dunia.

Kita harus menumbuhkembangkan sikap optimis bahwa kesempatan untuk tampil ke arena/panggung untuk turut serta mewarnai pembangunan negeri baik dilevel pusat maupun daerah saat ini, meskipun tidak terlahir dari trah pembesar, penerus dinasti atau dari kalangan orang berada dan berbagai pernak-pernik latar belakang/backing yang serba super.

Karena semuanya itu bukanlah sebuah jaminan untuk menentukan keberhasilan dimasa yang akan datang, tidak sedikit contoh yang kita cermati beberapa waktu belakangan ini.

Bahwa faktor trah, dinasti dukungan finansial yang an-limited itu hanya bersifat sesaat, sekedar untuk mendongkrak elektabilitas dan popularitas guna meraih dukungan suara, belum tentu mencerminkan kapasitas, integritas dan kinerja.

Justru yang terpenting harus dimiliki oleh anak muda adalah sifat dasar sebagaimana yang dicontohkan oleh pemimpin agung kita, yaitu Nabi Muhammad SAW, pada diri beliau kriteria sosok pemimpin ideal itu terpatri, yaitu Siddiq, Amanah, Tabligh dan Fatonah. 

Hiruk pikuk kemunculan figur-figur muda di kancah perpolitikan pada pemilihan umum yang saat ini sedang berlangsung menampilkan sebuah fakta dan realita yang mencengangkan.

Mulai dicalonkannya Gibran Rakabumingraka hingga terpilih menjadi cawapres dari kalangan anak muda berpasangan dengan Bapak Prabowo Subianto, seorang politisi senior yang syarat dengan pengalaman berkompetisi pada level pemilihan pemimpin nasional.

Kemudian di pemilihan legislatif DPR RI, DPD, DPRD provinsi dan Kabupaten/Kota figur-figur muda tampil dengan capaian raihan elektabilitas yang jauh melebihi figur-figur hebat dan lebih populer dan menggusur beberapa incumben.

Dan saat ini sudah mulai bermunculan baliho diberbagai sudut kota dan di media sosial, sosok-sosok muda yang memproklamirkan dirinya untuk siap berkompetisi menjadi calon kepala daerah, baik itu calon Gubernur, bupati atau walikota. Fenomena ini hendaknya dijadikan momentum era transformasi kepemimpinan yang elegan, pemuda sebagai penerus generasi yang membekali dirinya dengan visi dan misi yang baik, terstruktur, terukur dan mempunyai target yang utama, yaitu memberikan kesejahteraan, keadilan dan kemaslahatan bagi seluruh kalangan masyarakat tanpa dibatasi dengan perbedaan partai, suku, ras, agama dan daerah asalnya.

Untuk itu kita berharap masyarakat lebih bijak dalam menilai figur yang bermunculan dari berbagai latar belakang profesi ini, ada dari poitisi, birokrat, pengusaha, akademisi, tokoh pergerakan dan lain sebagainya. Cermati rekam jejaknya, apa yang telah diperbuat sebelumnya, dedikasi dan integritasnya, apakah hanya sekedar memenuhi syahwat berkuasa dan menambah pundi-pundi kekayaan, atau meneruskan dinasti pendahulunya.

Perlu di pahami dan pelajari konsep ide/gagasannya, karena dari sini setidaknya sudah ada gambaran mau dibawa kemana arah pembangunan kedepannya.

Karena kita membutuhkan figur pemimpin yang visioner, yang akan membawa kita keluar dari kondisi kesulitan saat ini, dan bisa mendorong ke arah pembaharuan yang lebih baik kedepan dengan kapasitas dan potensi kepemimpinan yang ada pada dirinya.   

Spirit Sumpah Pemuda dalam era digitalisasi 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: