>

Memasuki Cuaca Ekstrem, Nelayan Diimbau Waspada

Memasuki Cuaca Ekstrem, Nelayan Diimbau Waspada

Ilustrasi petir-Foto: stei.itb.ac.id-

MUARASABAK, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Jika sebelumnya di musim kemarau menyebabkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan, memasuki musim penghujan saat ini masyarakat juga tetap diminta waspada

Terutama bagi masyarakat yang bekerja sebagai nelayan. Pasalnya, aktifitas nelayan yang banyak berada di laut bisa menjadi ancaman ketika cuaca ekstrem terjadi. Misalnya, hujan lebat yang disertai angin kencang bisa membuat gelombang air laut menjadi tinggi.

Untuk itu, masyarakat nelayan diimbau agar untuk waspada atau berhati-hati ketika pergi melaut. Usahakan saat melaut masyarakat nelayan tidak pergi sendirian, minimal berdua. Hal itu disampaikan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tanjabtim, Helmi Agustinus.

"Kalau sendirian dikawatirkan jika terjadi apa-apa di laut tidak ada yang tahu. Tapi kalau berdua masih ada kemungkinan selamat. Intinya meminimalisir hal yang tidak diinginkan," katanya.

Selain itu, kewaspadaan nelayan juga perlu dilakukan sebelum berangkat melaut. Setidaknya dilihat dulu cuaca sedang baik atau tidak. Sekiranya cuaca tidak baik, bisa menunda dulu atau mencari teman untuk sama-sama berangkat melaut.

"Biasanya nelayan itu kan bisa memperkirakan cuaca berdasarkan angin. Jadi sebenarnya nelayan sudah tahu, bagaimana kondisi cuaca kalau berangkat melaut," sebutnya.

Namun meskipun begitu, Pemerintah Kabupaten Tanjabtim melalui BPBD wajib memberikan peringatan sebagai pengingat nelayan agar tetap waspada. Mudah-mudahan seluruh nelayan di Kabupaten Tanjabtim diperlancar rezekinya di laut dan dijauhkan dari mara bahaya. 

"Yang penting waspada. Kita disini juga mendoakan tidak ada nelayan Tanjabtim yang terkena musibah, aaminn," harapnya.

Terpisah, Iyan salah satu nelayan di Kabupaten Tanjabtim mengaku, memang beberapa hari ini cuaca sedang tidak baik. Namun hal itu tidak berlangsung lama. Jika melihat dalam beberapa hari ini, hujan deras turun sekitar pukul 14.00 WIB hingga menjelang Maghrib.

"Yang dikhawatirkan itu jika terjadi malam. Yang jelas penglihatan tidak luas. Kalau siang kan masih bisa minta tolong nelayan yang lain kalau terjadi sesuatu," ungkapnya.

Menurutnya, ini bukan lah hal yang baru. Cuaca seperti ini memang setiap tahunnya terjadi, jadi masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan memang sudah terbiasa dengan cuaca seperti ini.

"Ya, semoga cuaca di tahun ini tidak terlalu ekstrem, jadi kami bisa melaut terus," harapnya.(lan)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: