Lampung Ekspor Mentega Shortening dari Kelapa Sawit ke Yunani
Ilustrasi mentega shortening-pixabay.com-
LAMPUNG, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Lampung mulai ekspor mentega shortening yaitu produk turunan urunan dari crude palm oil (CPO) sawit ke Yunani.
Perusahaan pengekspor melalui Manajer Operasional PT Domus Jaya Bambang Sutejdo mengatakan, mentega shortening adalah mentega putih yang biasa digunakan oleh industri makanan cepat saji sebagai bahan menggoreng.
"Produk ini akan lebih kering tanpa ada minyak yang menetes," kata Jaya Bambang Sutejdo.
Ia mengatakan ekspor sebanyak 72 ton atau tiga kontainer mentega shortening tersebut, memiliki nilai ekspor sebesar 61 ribu dolar Amerika Serikat atau bila dikonversi berjumlah Rp900 juta.
"Tonase satu kontainer ini berisi 20 ton lebih mentega shortening. Dan kegiatan ekspor ini tetap berlanjut, sebab kontrak berkelanjutan hari ini merupakan pemenuhan kontrak di Juli. Kontrak di September ini akan dikirim lagi dua bulan ke depan," ucap dia.
Menurut dia, perusahaan tersebut tidak hanya memfasilitasi ekspor melalui kontainer melainkan juga melayani jenis curah yang langsung melalui bulk shipping dengan kapal sebanyak 5.000 ton.
Sementara itu, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan melakukan pelepasan kegiatan ekspornya Kamis (5/9/2024).
Zulkifli Hasan mengatakan, untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang maksimal tersebut, salah satunya dengan meningkatkan kegiatan ekspor di berbagai daerah dengan potensi komoditas yang ada di masing-masing daerah.
"Presiden terpilih Pak Prabowo menginginkan nanti di masa kepemimpinannya ekonomi bisa tumbuh menjadi 7 persen, kalau bisa mencapai 8 persen. Sehingga kita harus berupaya sejak sekarang untuk meningkatkan perekonomian salah satunya melalui kegiatan ekspor," ujar Zulkifli Hasan di Lampung Selatan, Kamis.
"Makanya saya setiap hari melepas ekspor komoditas, seperti hari ini kita lepas ekspor produk turunan dari crude palm oil (CPO) berupa mentega shortening sebanyak 72 ton dari Lampung ke Yunani. Melalui ekspor ini kita coba kuasai pasar dunia," katanya.
Dia melanjutkan dengan adanya ekspor produk turunan crude palm oil dari Lampung bisa meningkatkan ekonomi daerah.
"Dalam pelaksanaan ekspor ini tidak ada kendala, terutama pengiriman secara logistik. Akan tetapi kalau kontainer kadang kesulitan mencari, sebab harganya cukup tinggi. Tapi harapannya ini tidak mengganggu kegiatan ekspor komoditi ataupun produk turunannya," tambahnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: