BI: Kredit Perbankan RI Tumbuh 11-13 Persen Tahun 2025
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti menjawab pertanyaan anggota dewan dalam rapat bersama Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (24/6/2024).- (ANTARA/Uyu Septiyati Liman)-
Lebih lanjut, Destry menuturkan BI memproyeksikan produk domestik bruto (PDB) Indonesia tumbuh 4,7-5,5 persen pada 2024, dan 4,8-5,6 persen pada 2025.
Nilai tukar rupiah diperkirakan berada di rentang Rp15.700 hingga Rp16.100 per dolar AS pada 2024, dan Rp15.300 sampai dengan Rp15.700 per dolar AS pada 2025. Sementara, inflasi diproyeksikan berada di kisaran 1,5-3,5 persen baik pada 2024 maupun 2025.
Sementara itu, dalam rapat kerja pada 28 Agustus 2024, Komisi XI DPR RI bersama Menteri Keuangan, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Gubernur BI, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Plt Kepala Badan Pusat Stastistik (BPS) menyepakati besaran Asumsi Dasar Ekonomi Makro, Sasaran Pembangunan, dan Indikator Pembangunan untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2025.
Asumsi dasar tersebut meliputi target pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2025 sebesar 5,2 persen dan inflasi diperkirakan sebesar 2,5 persen. Angka tersebut tercatat sama dengan besaran asumsi dasar pada Rancangan APBN 2025.
Nilai tukar rupiah disepakati sebesar Rp16.000 per dolar AS dan suku bunga Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun sebesar 7 persen. Angka tersebut sedikit berbeda dengan asumsi dasar Rancangan APBN (RAPBN) 2025 yang menargetkan nilai tukar rupiah pada kisaran Rp16.100 per dolar AS dan suku bunga SBN 10 tahun sebesar 7,1 persen.
Komisi XI juga sepakat bahwa sasaran pembangunan masih sama dengan RAPBN 2025, yaitu tingkat pengangguran terbuka sebesar 4,5-5 persen, tingkat kemiskinan 7-8 persen, tingkat kemiskinan ekstrem nol persen, Gini Rasio 0,379-0,382, dan Indeks Modal Manusia 0,56.
Sementara, Indikator Pembangunan berupa Nilai Tukar Petani ditargetkan sebesar 115-120 serta Nilai Tukar Nelayan sebesar 105-108. Kedua indikator itu juga tidak mengalami perubahan dari RAPBN 2025. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: