>

PKS #2024MenangkanMenantuJokowi

PKS #2024MenangkanMenantuJokowi

Mahyudi--

Oleh: Mahyudi

Jelang November 2024 ini peta politik semakin dinamis. Banyak tersaji berita-berita yang cukup meyedot perhatian publik. Para kandidat Kepala Daerah yang ingin bertarung di Pilkada 2024 wara-wiri menyambangi kantor pusat partai politik untuk mendapatkan surat rekomendasi. Begitupun sebaliknya Parpol juga banyak melakukan manuver-manuver untuk menggaet calon kepala daerah (Cakada) potensial yang memiliki kans menang. Cakada yang punya popularitas, elektabilitas dan tentunya isi tas. Yang jelas geliat pilkada tahun 2024 ini berbeda karena juga di pengaruhi sebagai momentum pilkada serentak di seluruh Indonesia. Parpol-parpol akan berhibernasi dalam momentum suksesi kepemimpinan untuk 5 tahun ke depan. Maka tak salah jika Pilkada 2024 ini adalah momentum habis-habisan bagi partai politik untuk branding, konsolidasi struktur hingga mengumpulkan pundi-pundi logististik untuk menjalankan roda organisasi hingga 2029.

Nah, dari gebyarnya pilkada 2024 kali ini ada peristiwa politik yang layak jadi diskursus menarik. Yakni tentang langkah politik PKS di Pilgub Sumut 2024. Terlalu banyak drama PKS dalam Pilgub Sumut ini. Terutama soal dukungan ke Bobby Nasution.

Berawal Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengeluarkan statemen mendukung Bobby Nasution (baca; https://nasional.kompas.com/read/2024/07/08/14024201/pks-dukung-bobby-nasution-di-pilkada-sumut-2024-wagubnya-terserah). 

Sontak publik kaget dengan langkah politik PKS yang keluar dari patronnya selama ini yang sangat anti Jokowi dan keluarganya. Hingga muncul beragam spekulasi dan analisis akan hal ini. Termasuk penulis juga menyampaikan ke salah seorang kolega bahwa dari PKS dapat di ambil pelajaran bahwa dalam politik jangan terlalu membenci nanti tergigit lidah sendiri. Pokoknya timbul pro kontra di tengah khalayak.

Dan benar saja, tidak sampai hitungan sehari muncul bantahan dari Ketua DPW PKS Sumut (baca ; https://medan.inews.id/read/465128/pks-sumut-bantah-dukung-bobby-nasution-di-pilgub-2024). Bantahan ini menunjukkan adanya resistensi kuat dari kader-kader PKS Sumut dan mungkin kader-kader PKS se Indonesia. Sikap resistensi ini yang agaknya memaksa Sang Presiden Ahmad Syaikhu harus pasang wajah datar menahan rasa malu meralat ucapannya mendukung Bobby Nasution (baca; https://nasional.kompas.com/read/2024/07/08/17283571/presiden-pks-ralat-ucapannya-soal-dukungan-ke-bobby-nasution-maju-pilkada).

DPP PKS sepertinya masih memerlukan waktu lebih lama untuk pengkondisian kader-kadernya di sertai _bayanat_ (penjelasan) keuntungan dakwah jika mendukung suami Kahiyang Ayu ini. Dan Penulis nilai kayaknya Syaikhu ini salah satu Presden PKS yang gemar meralat ucapannya. Contoh saat deklarasi Sohibul Iman sebagai Cagub DKI berubah menjadi paket Anies - Muhammad Sohibul Iman (AMAN).

Tak lama berselang di ralat oleh Syaikhu bahwa Anies bebas menentukan wakilnya. Kegemaran Syaikhu meralat staemennya ini juga tak luput jadi diskursus opini penulis (baca ; https://jambiekspres.disway.id/read/680460/meneropong-kegamangan-pks-di-pilkada-dki).

Dan akhirnya, belum genap sebulan, PKS benar-benar berani mendukung Bobby Nasution (baca ; 

https://news.detik.com/pemilu/d-7470839/pks-resmi-usung-bobby-nasution-di-pilgub-sumut-2024). Menguap semua di bawa angin dan ke laut narasi kebencian terhadap keluarga Jokowi. Sudah rahasia umum PKS adalah garda terdepan yang gencar mengkritik, membully Jokowi dan keluarganya. Jempol-jempol kader-kader PKS sangat lihai menjelek-jelekkan trah Jokowi di semua platform media sosial. Baik meme, opini, komentar-komentar yang merendahkan. Mulai Pilkada DKI 2012, Pilpres 2014, Pilpres 2019 hingga yang terbaru Pilpres 2024. Jejak digitalnya terlalu banyak bersliweran. Dan yang parahnya Bobby tak luput kena serangan kader-kader PKS di Pilwako Medan 2020 kemarin. Tagar *#MenantuJokowiBisaDikalahkan* menjadi trending dan simbol perlawanan. Pokoknya PKS jadi simbol si anti politik dinasti. 

Namun sekarang, PKS dan kader-kadernya sepertinya sudah siap lahir dan batin untuk mendapat serangan dari kelompok publik yang memang anti Dinasti Jokowi. Jika membaca komentar-komentar di media sosial terkait langkah PKS mendukung Bobby memang benar-benar bikin merinding. Karena bahasanya sadis. Muncul umpatan PKS menjilat ludah sendiri dan masih banyak lagi yang bikin mual perut membacanya. Ngeri!!

Akhir kata, ternyata memang benar bahwa dalam politik itu yang abadi adalah kepentingan. Mungkin dengan mendukung Bobby akan membuka lebar pintu masuk dalam gerbong  koalisi Indonesia Maju. Masuk dalam pemerintahan Prabowo - Gibran. Sebagai mana statemen Syaikhu dalam acara Harlah PKB baru-baru ini yang minta PKS di ajak gabung dalam koalisi bukan hanya Nasdem dan PKB. 
Penulis ucapkan selamat buat PKS. Semoga semakin kuat semangat juangnya. Jika tahun di Pilwako 2020 PKS hadir dengan tagar *#MenantuJokowiBisaDikalahkan* maka Pilgub Sumut tahun ini PKS akan hadir *#2024MenangkanMenantuJokowi*. Hebat!!

*) Penulis Adalah Peneliti Study Center for Indonesian Crisis Solution Jambi_

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait