Meninggal Dunia Saat Olahraga
Ilustrasi seseorang terkena gangguan kesehatan jantung-Foto: Jambi Ekspres-
JAMBIEKSPRES.CO.ID - Baru saja kejadian, seorang anggota kepolisian yang bertugas di Densus 88 AT Satgaswil Sulawesi Selatan, meninggal dunia saat olahraga.
Namanya Ipda Muh Akbar Hidayat (Andika), Ipda Andika terjatuh saat berolahraga pada Sabtu (9/3/2024) pukul 08.10 pagi waktu setempat.
Pada pagi itu, Andika mulai berolahraga pukul 06.30 WITA. Ia memulai olahraganya dari kawasan Plaza Kolam Makale kemudian berlari menuju KM 4.
Sesampaikan di KM 4, Andika hendak putar kembali ke titik start. Menurut keterangan polisi, saat hendak putar balik itulah Andika kemudian mengeluh sakit perut nyeri pada bagian kanan.
Namun meski sakit, ia tak istirahat tetap melanjutkan lari untuk bisa kembali ke titik awal ia memulai olahraga.
Sekitar pukul 07.57 WITA, tiba-tiba Andika roboh, tepatnya di depan Masjid Raya Makale. Kemudian ia dilarikan ke RS Fatima Makale. Naas nyawa Andika tak tertolong, ia dinyatakan meninggal dunia. Diagnosa terhadap Andika adalah serangan jantung.
Penyebab Serangan Jantung Mendadak Saat Olahraga
Dikutip dari situs resmi siloamhospitals.com, disebut olahraga didefinisikan sebagai melakukan gerakan-gerakan yang membuat otot bekerja dan kemudian dapat membakar kalori.
Namun apa penyebab serangan jantung mendadak saat olahraga yang akhirnya berujung kematian
Kondisi serangan jantung mendadak memang jarang terjadi, namun berpotensi fatal. Serangan jantung mendadak, seperti yang dapat kita baca, yaitu datang secara mendadak.
BACA JUGA:Suami Istri Ikat Tangan 2 Anaknya Lalu Sama-sama Lompat dari Lantai 22 Apartemen
Namun, pada umumnya awal dari serangan jantung pada seseorang yang aktif bisa jadi merupakan gejala yang timbul karena melakukan suatu hal yang di luar kebiasaan saat olahraga.
Henti jantung terjadi disaat jantung tiba-tiba memiliki ritme abnormal dan berhenti memompa darah ke organ vital seperti otak dan paru-paru.
Irama jantung yang tidak normal dan spontan ini yang akan mengakibatkan jantung berdetak terlalu cepat.
Penyebab serangan jantung paling umum adalah penyakit arteri koroner yang parah, yang pada umumnya, lebih sering terjadi saat atlet mencapai usia paruh baya, karena terkait usia dan bertambahnya faktor risiko penyakit jantung.
Namun, ada beberapa penyebab serangan jantung mendadak lainnya pada usia muda, yaitu:
1. Kardiomiopati Hipertrofik (HCM)
Merupakan kondisi yang ditandai penebalan dinding otot jantung. Otot jantung yang menebal ini dapat mengganggu sistem kelistrikan jantung dan dapat menyebabkan detak jantung menjadi cepat atau tidak beraturan (aritmia), yang pada akhirnya dapat menyebabkan kematian jantung mendadak.
Kardiomiopati hipertrofik merupakan penyebab paling umum kematian mendadak terkait jantung pada usia di bawah 30 tahun dan biasanya diidentifikasi pada atlet.
2. Kelainan Arteri Koroner
Seseorang yang dilahirkan dengan arteri jantung (arteri koroner) yang terhubung secara tidak normal, dapat menjadi terkompresi pada saat berolahraga sehingga tidak memberikan aliran darah yang tepat ke jantung.
3. Long QT Syndrome
Gangguan irama pada jantung yang diturunkan ini dapat menyebabkan detak jantung yang cepat dan kacau, serta sering menyebabkan seseorang pingsan. Usia muda dengan sindrom long QT dapat mengakibatkan peningkatan risiko kematian mendadak.
Bagi Anda yang memiliki riwayat penyakit jantung, olahraga dengan intesitas tinggi dan ekstrim dapat meningkatkan risiko serangan jantung mendadak.
Sebagai analogi, anggaplah olahraga sama seperti mengonsumsi obat-obatan, bisa kekurangan atau kelebihan dosis. Lebih banyak bukan berarti selalu lebih baik. Anda bisa mencoba untuk latihan ringan terlebih dahulu, lalu perlahan-lahan membangun intensitasnya.
Jika ada gejala seperti nyeri dada atau pernah sesak napas berat saat olahraga, segera konsultasikan kondisi anda ke dokter spesialis jantung dan pembuluh darah.
Pertolongan Pertama saat Terkena Serangan Jantung
Lalu, bagaimana jika menemukan orang di sekitar kita yang terkena serangan jantung saat berolahraga? Anda dapat mempraktikkan beberapa cara berikut ini:
1. Cek denyut nadi untuk membedakan apakah serangan jantung atau pingsan karena dehidrasi.
2. Jika masih terdapat denyut nadi, bangunkan dengan menepuk bagian pundak atau pipi.
3. Jika tidak ditemukan denyut nadi, segera lakukan pompa dada menggunakan kedua tangan anda dengan menekan bagian tengah tulang dada agar merangsang detak jantung.
4. Sembari mencoba melakukan 3 hal di atas, hubungi Siloam Ambulance Call Centre 1-500-911.
Apabila Anda mengalami gejala-gejala yang menyerupai kondisi di atas saat berolahraga, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter anda. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: