>

PTPN IV PalmCo Target Remajakan 15.000 Ha Sawit di Provinsi Jambi

PTPN IV PalmCo Target Remajakan 15.000 Ha Sawit di Provinsi Jambi

PTPN IV PalmCo Target Remajakan 15.000 Ha Sawit di Provinsi Jambi--

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID- Sebanyak 235 petani sawit yang berasal dari Provinsi Jambi dan Sumatera Barat antusias mengikuti program pelatihan dan bimbingan teknis pola kemitraan yang diselenggarakan Sub Holding Perkebunan PTPN III (Persero), PTPN IV PalmCo yang berkolaborasi dengan Asosiasi Petani Kelapa Sawit Inti Rakyat (Aspekpir). 

Program bimbingan teknis peremajaan sawit rakyat (PSR) pola kemitraan dengan mengangkat tema ‘Pemberdayaan Petani Melalui Peremajaan Sawit Rakyat Kolaborasi dan Berkelanjutan’ yang berlangsung di Provinsi Jambi, Rabu (6/3/2024) itu merupakan bagian dalam mendukungn PSR yang merupakan salah satu program strategis nasional (PSN) tersebut. 

Mahmudi, Direktur Produksi dan Pengembangan Holding PTPN III (Persero) yang hadir dalam kegiatan tersebut menjelaskan bahwa PTPN mendukung pertumbuhan perkebunan Indonesia melalui program strategis nasional dengan menaikkan target produksi CPO (Crude Palm Oil) dan minyak goreng.

Selanjutnya, ia juga menyebutkan bahwa 120 ribu petani dan keluarga akan terbantu dari program penanaman kembali (replanting plasma). Sebagai perusahaan plat merah, PTPN menegaskan bahwa fokus mereka tidak hanya pada mencari keuntungan, melainkan juga menjadi agen pembangunan yang mengakselerasi peremajaan sawit rakyat. 

“Program PSR merupakan salah satu amanah Program Strategis Nasional yang harus diwujudkan dengan kolaborasi antara pemerintah, perusahaan, dan petani sawit. Pembentukan PTPN IV PalmCo Desember tahun lalu akan berperan mengakselerasi PSR,” tukas Mahmudi.

Sementara itu Gubernur Jambi, Dr Al Haris mengapresiasi program yang diinisiasi langsung oleh Direktur Utama PTPN IV PalmCo Jatmiko Santosa serta Aspekpir itu. Ia menyatakan Pemerintah Provinsi Jambi mendukung penuh program yang sebelumnya juga sukses dilaksanakan di Provinsi Riau serta saat ini tengah berlangsung di Kalimantan tersebut. 

"Pemerintah Provinsi Jambi mendukung penuh dan bangga menjadi salah satu provinsi yang mendapat perhatian dari PTPN IV dalam mengakselerasi PSR melalui pola kemitraan. Program ini akan sangat bermanfaat bagi petani, terutama dakam menambah wawasan dalam melaksanakan praktik perkebunan berkelanjutan," kata Al Haris di BW Luxury Hotel Jambi. 

Al Haris juga berharap, PTPN IV Regional 4 Jambi juga dapat kembali menjalin kemitraan dengan beberapa KUD yang sebelumnya merupakan binaan Perusahaan.

“Dari 22 KUD, 8 masih bekerjasama. Harapannya untuk KUD yang lain bisa kembali dijalin kemitraan dengan PTPN,” tukas Al Haris.

Dalam kegiatan yang juga dihadiri langsung Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Andi Nur Alamsyah, Direktur Utama PTPN IV Jatmiko Santosa, serta Ketua Umum DPP Aspekpir Setyono, Al Haris menjelaskan bahwa potensi PSR di Jambi cukup besar. Ia menjelaskan bahwa secara keseluruhan Provinsi yang berbatasan dengan Riau dan Sumatera Barat tersebut memiliki luas perkebunan sawit mencapai 1,2 juta hektare. 

Namun, ia mengakui petanis sawit memili keterbatasan dan ketidakseragaman dalam melaksanakan praktik perkebunan berkelanjutan. "Provinsi Jambi memiliki 1,2 juta lahan sawit dengan jumlah petani yang menyebar dimana-mana. Tetapi dengan pemahaman yang berbeda, ada yang lebih paham, kurang paham bahkan tidak paham," ujarnya.

Untuk itu, ia menjelaskan dengan program Bimtek ini, petani sawit diharapkan dapat meningkatkan kemampuan serta pemahaman, mulai dari pemilihan bibit sawit yang unggul, pemanfaatan lahan dan penggunaan pupuk agar lebih produktif, serra perawatan yang ramah lingkungan. 

“Kita berharap dengan pola ini kualitas dan produksi bisa meningkatkan hasil produksi dan penerimaan daerah semakin baik,” tuturnya. 

Hal senada disampaikan Direktur Utama PTPN IV PalmCo Jatmiko Santosa yang menjelaskan perusahaan di bawah naungan Holding Perkebunan Nusantara (Persero) itu mendapat amanah untuk merevitalisasi 15.000 Ha perkebunan sawit renta di Jambi hingga 2026 mendatang. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: