Gubernur Al Haris Makan Burgo di Kopitiam Pasar Jambi, Menu Tua Usia 200 Tahun

Gubernur Al Haris Makan Burgo di Kopitiam Pasar Jambi, Menu Tua Usia 200 Tahun

Gubernur Jambi Al Haris sedang menikmati sepiring burgo di Kopitiam AA Pasar Jambi-Foto: Istimewa-

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Baru-baru ini Gubernur Jambi Al Haris mengunggah videonya sedang asyik makan burgo di Kopitiam AA di Kawasan Pasar Jambi.
 
Al Haris dalam video itu bercerita, dulu Pasar Jambi merupakan pusat bisnis tempat semua perdagangan dilakukan termasuk pusat kuliner.

Al Haris pun terlihat menikmati sepiring burgo yang ada di meja makannya.

Sebenarnya apa itu burgo? Dikutip dari situs resmi Warisan Budaya Takbenda Indonesia, ternyata burgo adalah makanan khas Palembang.

Burgo terbuat dari bahan-bahan seperti tepung beras yang diadon berbentuk pipih kemudian dikukus, digulung lalu siap disajikan dengan cara dipotong menjadi beberapa bagian.

Makan Burgo biasanya akan disajikan dengan kuah terbuat dari santan yang dibumbui juga ada campuran daging ikan gabus di dalamnya.

Burgo sering dijadikan sebagai menu sarapan oleh orang Sumsel, termasuk Jambi. Selain itu Burgo juga sering disajikan dalam berbagai acara-acara, seperti arisan, yasinan dan lainnya.

Burgo juga semakin populer jika masuk waktu puasa, karena burgo dianggap sebagai menu yang segar disantap saat berbuka puasa atau ngabuburit.

Usia Burgo Sudah Lebih 200 Tahun

Burgo ternyata bukanlah makanan  modern yang baru lahir belasan tahun belakangan. Burgo merupakan makanan khas Palembang yang usianya sudah lebih dari 200 tahun.

Burgo sudah ada sejak masa Kesultanan Palembang Darussalam. Pada masa itu, bahan-bahan pokok banyak dikirim dari Pulau Jawa, seperti beras, gula, asam, bahkan minyak goreng.

Zaman itu masih dikenal dengan sistem barter, warga Palembang dapat bahan pokok, sementara pedagang dari Jawa dibayar dengan kekayaan alam Palembang seperti rotan, damar, kapur barus, kemeyan dan lainnnya.

Dan beras dari jawa dikenal sangat pulen. Maka dari beras asal jawa itu, coba dikreasikan oleh masyarakat Palembang menjadi makanan Burgo.

Burgo lalu dipadankan dengan kuah berisi ikan gabus yang banyak di Sungai Musi. Al hasil, jadilah menu yang sangat enak dan gurih.

Sebenarnya Burgo adalah kepanjangan dari bubur sego, kemudian disingkat dan populer dengan sebutan Burgo.
 
Selain di Palembang, burgo juga banyak ditemukan di warung kopi dan sarapan atau kopitiam yang ada Kota Jambi. Apakah anda juga penyuka Burgo seperti Gubernur Al Haris? (*)






Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: