Waspada! Ada Getaran Tremor di Gunung Kerinci, Dilarang Mendekat Radius 3 Kilometer
Penampakan Gunung Kerinci-Foto: Istimewa Gusti-
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan tingkat aktivitas Gunung Kerinci masih tetap pada Level II status Waspada!
Berdasarkan hasil pengamatan, analisis data visual maupun instrumental hingga tanggal 13 Januari 2024 pukul 8.00 WIB lalu. Terekam pada tanggal 11 dan 12 Januari 2024 terjadi Getaran Tremor menerus dengan amplitude maksimum 0,5-1 mm (dominan 0,5 mm) di Gunung Kerinci.
Kemunculan Getaran Tremor ini mengindikasikan adanya pergerakan fluida (gas, cairan, padatan batuan) ke permukaan, namun hingga saat ini tidak teramati adanya perubahan visual terhadap tinggi dan warna hembusan gas dari kawah/puncak.
Grafik RSAM menunjukkan fluktuasi pada pola stabil mengindikasikan tidak terekam gempa-gempa dengan energi besar. Diduga saat ini aktivitas vulkanik masih berada pada reservoir magma dangkal.
“Oleh karena itu, masyarakat dan pengunjung/wisatawan agar tidak mendekati dan beraktivitas di dalam radius 3 km dari kawah puncak Gunung Kerinci,” tulis keterangan resmi Badan Geologi PVMBG dikutip Jambi Ekspres Minggu (14/01/2024).
Perkembangan aktivitas G. Kerinci hingga 13 Januari 2024 pukul 8.00 WIB, dari pengamatan visual ke arah puncak umumnya tertutup kabut, pada saat cuaca terang teramati kolom hembusan gas berwarna putih dengan intensitas tipis dengan tinggi sekitar 100-150 meter dari puncak.
Warna hembusan gas menunjukkan dominasi uap air, tidak ada material batuan/abu yang terbawa ke permukaan.
Terkait potensi bahaya hembusan gas vulkanik konsentrasi tinggi, erupsi abu, serta lontaran batuan di sekitar puncak/kawah yang dapat terjadi tanpa didahului oleh gejala kenaikan aktivitas yang jelas.
Pengamatan kegempaan selama tanggal 1 hingga 13 Januari 2024 didominasi oleh Gempa Hembusan dengan jumlah fluktuatif dan tertinggi 50 kejadian pada tanggal 8 Januari 2024, sedangkan pada tanggal lainnya rata-rata 30 kejadian/hari.
Gempa Vukanik Dalam terekam 3 kejadian dan Gempa Vulkanik Dangkal terekam sebanyak 2 kejadian selama periode yang sama.
“Masyarakat juga diminta mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan serta tidak terpancing oleh berita-berita yang tidak benar dan tidak bertanggungjawab mengenai aktivitas Gunung Kerinci,” lanjut keterangan PVMBG.
Masyarakat juga diminta mengikuti arahan dari Instansi yang berwenang yakni Badan Geologi yang akan terus melakukan koordinasi dengan BNPB, BMKG, K/L, Pemda, dan instansi terkait lainnya.
Informasi mengenai aktivitas gunung api, gempabumi, dan gerakan tanah di Indonesia terkini dapat diperoleh melalui aplikasi/Website Magma Indonesia (vsi.esdm.go.id atau magma.esdm.go.id), dan media sosial PVMBG (Facebook, Twitter, dan Instagram PVMBG).
Status Tingkat Aktivitas G. Kerinci adalah Level II (Waspada) sejak 9 September 2007.
Gunung Kerinci dipantau secara visual dan instrumental dari Pos Pengamatan G. Kerinci di Desa Kersik Tuo, Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi.
Informasi aktivitas G. Kerinci dan koordinasi oleh Pemerintah Daerah, BPBD Provinsi dan Kabupaten dapat juga diperoleh/dilaksanakan melalui Pos PGA G. Kerinci di Desa Kersik Tuo, Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung.
Tingkat aktivitas G. Kerinci akan dievaluasi kembali secara berkala maupun jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan. Tingkat aktivitas dan rekomendasi dianggap tetap jika evaluasi berikutnya belum dikeluarkan.
Gunung Kerinci secara administrasi termasuk wilayah Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, dan Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat.
Posisi geografis puncak nya berada di Latitude -1.697°LU, Longitude 101.264°BT dan memiliki ketinggian 3805 mdpl, serta lebar bentangan tubuhnya yang mencapai 18 km, Kerinci merupakan gunungapi tertinggi dan terbesar di Indonesia.
Dalam konteks geologi, gunungapi dengan dimensi tubuhnya yang besar dapat merepresentasikan kompleksitas sejarah dan dinamika vulkanismenya.
Gunung Kerinci merupakan gunungapi strato yang tersusun atas perselingan endapan piroklastika dan lava.
Endapan aliran piroklastika mengandung batuapung dengan volume dan pelamparan yang luas menunjukkan bahwa G. Kerinci pada masa lampau pernah mengalami letusan berskala besar. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: