Ardiyaningsih Puji Lestari, Lulusan Doktor Pertama Program Studi Ilmu Pertanian

Ardiyaningsih Puji Lestari, Lulusan Doktor Pertama Program Studi Ilmu Pertanian

Ardiyaningsih Puji Lestari, Lulusan Doktor Pertama Program Studi Ilmu Pertanian --

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Bangga, itulah kata yang patut disematkan kepada Ardiyaningsih Puji Lestari, yang merupakan lulusan Doktor pertama Program Studi Ilmu Pertanian Pascasarjana Universitas Jambi (Unja). 

Dalam sidang terbuka tersebut Ardiyaningsih Puji Lestari mengangkat judul disertasi  Startegi Optimasi Ulitsol: Substitusi Pupuk Anorganik, dengan Amelioran Kompos, dan Biochar untuk Meningkatkan Biofertilisasi Nitrogen, Pertumbuhan dan Hasil Kedelai. 

“Memang pertanian kedelai di Jambi masih rendah dan belum mencapai potensinya. Jadi masih ada kemungkinan untuk meningkatkan. Kemudian dalam penelitian kami tawarkan pertanian yang ramah lingkungan, jadi petani bisa mengurangi penggunaan pupuk anorganik dengan menggunakan pupuk organik. Penelitian ini pun terbukti penggunaan pupuk kompos dan biochar mampu menggantikan penggunaan pupuk anorganik. Dengan penggunaan pupuk organik maka pertanian berkelanjutan dapat tercapai,” kata Ardiyaningsih Puji Lestari kemarin (8/1). 

Sementara, Ketua Sidang Prof. Dr. H. Haryadi, S.E.,M.MS menambahkan, Ardiyaningsih Puji Lestari adalah Doktor pertama lulusan Program Studi Ilmu Pertanian Pascasarjana Unja. Penelitian promovendus mengenai kedelai dan hasilnya pun sangat baik, ditengah krisi pangan yang terjadi di Provinsi Jambi. Promovendus mampu mengembangkan pertumbuhan dan hasil kedelai menggunakan pupuk organik. 

“Ditengah-tengah kelangkaan pupuk anorganik, maka pupuk organic memberikan alternative apalagi penggunaan pupuk organic hasilnya pun bagus, semoga disertasi Promovenda menjadi referensi bagi masyarakat yang ingin mengembangkan pertanian kedelai,” ujar Ketua Sidang Prof. Dr. H. Haryadi, S.E.,M.MS. 

Penguji Eksternal yang merupakan Guru Besar Universitas Brawijaya Prof. Dr. Ir. Eko Handayanto, M.Sc mengaku penelitian yang dihasilkan Promovenda sangat bagus, karena memaparkan pengelolaan lahan kering yang terkenal dengan rendahnya kadar keasaman (Ph). 

“Kemudian lahan kering ini dikelola menggunakan kompos dan biochar sehingga berdaya guna, apalagi di Jambi banyak memiliki lahan kering, tentu penelitian ini sangat membantu sekali,” terang Penguji Eksternal yang merupakan Guru Besar Universitas Brawijaya Prof. Dr. Ir. Eko Handayanto, M.Sc. 

Sekretaris, Prof. Dr. Ir Zulkifli Alamsyah, M.Sc.,CIQaR.,CIQAnR mengungkapkan, akhirnya Prodi Ilmu Pertanian Program Doktor Ilmu Pertanian hari ini telah bisa meluluskan satu orang lulusan dalam jangka waktu 3 tahun 11 bulan.

“Ini menjadi suatu kebahagiaan bagi kami. Karena pada saat ini kita sudah tersertifikasi internasional di ISO 9001:2018, kemudian kita juga terakreditasi Baik Sekali dari BAN-PT. kita juga tengah menyiapkan akreditasi internasional. Alhamdulillah dengan adanya lulusan saat ini, akan menambah poin kita untuk akreditasi internasional,” papar Prof. Dr. Ir Zulkifli Alamsyah, M.Sc.,CIQaR.,CIQAnR. 

Apa yang telah dihasilkan dalam disertasi Ardiyaningsih Puji Lestari diharapkan bermanfaat bagi masyarakat,  karena pembaharuan yang dihasilkan oleh Promovenda bakal berdaya guna apabila dapat diaplikasikan kepada masyarakat banyak, terutama permasalahan kelangkaan pupuk anorganik yang dihadapi petani. 

“Penelitian ini mencari alternatif untuk mengurangi pupuk anorganik, dengan dikombinasikan kompos dan biochar. Menjadi efisiensi untuk meningkatkan dalam penggunaan lahan dan efektifitas budidaya itu sendiri, kompos dan biochar tersedia dimasyarakat,” jelas Prof. Dr. Ir Zulkifli Alamsyah, M.Sc.,CIQaR.,CIQAnR. 

Promotor, Dr. Ir. Zulkarnain, M.Hort, Sc.,CIQaR.,CIQnR mengatakan, terkait hasil disertasi, Promovenda mencoba untuk menyiasati penggunaan pupuk anorganik ke pupuk organik, yang menjadi rangkaian pertanian organik yang berkelanjutan. Dengan penggunaan pupuk anorganik maka terjadi kemunduran sifat hidup tanah, dan secara lingkungan memang kurang baik. 

“Kalau menggunakan pupuk organik memang seperti kembali kepada pertanian zaman dulu, tapi akan menyelamatkan lingkungan. Awalnya memang masih dibutuhkan penggunaan pupuk anorganik, tapi secara bertahap dikurangi penggunaannya, hingga keseluruhan menggunakan pupuk organic, kan lama-lama bisa digunakan pupuk organic, terlebih sekarang keberadaan pupuk anorganik langka dipasaran,” tandas Promotor, Dr. Ir. Zulkarnain, M.Hort, Sc.,CIQaR.,CIQnR. 

Dalam Sidang Terbuka ini bertindak sebagai Co Promotor Prof. Dr. Ir Adriani, M.Si.,CIQaR.,CIQnR, Co Promotor Dr. Ir. Mapegau, M.S, Penguji Prof. Dr. Ir. Budiyati Ichwan, M.Sc, Penguji Dr. Ir. Eliyanti M.Si dan Penguji Dr. Ir. Mairizal, M.Si. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: