Ratusan Rumah Terendam Banjir di Kerinci, Paling Parah di Depati Tujuh
Banjir di Kabupaten Kerinci-DOK Jambi Ekspres-
KERINCI, JAMBIEKSPRES.CO.ID- Banjir kembali terjadi di Kabupaten KERINCI. Paling parah wilayah di wilayah Kecamatan Depati Tujuh. Ada ratusan rumah terendam akhirat Banjir meluapnya air sungai nantang merao.
Salah seorang warga Lubuk Suli kepada media ini mengatakan, bahwa banjir di daerah Depati Tujuh terutama di Desa Lubuk Suli memang menjadi langganan banjir tiap tahunnya.
Kata dia, tidak ada upaya pencegahan dari pemerintah untuk bisa menangani banjir , usulan pembangunan tembok penahan banjir yang diusulkan sama sekali tidak di respon.
Lanjutnya, janji Pemerintah Provinsi Jambi akan melakukan normalisasi sungai Batang Merao hanya sebatas mimpi bagi warga Kecamatan Depati Tujuh dan Kabupaten Kerinci.
Sama halnya dengan Pemerintah Kabupaten Kerinci juga tidak merespon. "Depati Tujuh ini banjir tiap tahun, nyaris tidak ada upaya yang serius dari pemerintah baik pemerintah kabupaten Kerinci maupun Provinsi Jambi, Anggota DPRD Kerinci juga tidak bersuara saat banjir datang, jangan membantu prihatin saja tidak,” ujarnya
Kepala BPBD Kerinci mengaku sudah mendapatkan kabar soal adanya banjir di beberapa titik di Kerinci seperti di Siulak, Semurup dan Lubuk Suli.
”Iya ada beberapa titik banjir seperti di Siulak Mukoq dan Desa koto Dua Baru Semurup dan Kecamatan Depati Tujuh, ini akibat hujan lebat di hulu, kabar terbaru di Sungai Tanduk Kayu Aro juga ada banjir,” ujarnya.
Naiknya air Sungai Batang Merao ini, mulai dari pukul 21.00 WIB, dan hingga pagi ini masih terpantau naik. Air masih menggenangi rumah warga hampir setinggi satu meter. Banjir terjadi di wilayah Depati Tujuh. Mulai dari Kubang Gedang, Dusun Baru Kubang, Lubuk Suli, Ladeh, Koto Lanang, kemudian di Kecamatan Siulak Mukai, Kayu Aro dan juga Desa Koto Dua Baru Semurup.
Dari informasi yang diterima, ratusan rumah warga terdampak banjir di Kerinci. Sementara itu, pantauan media ini, air banjir kali ini juga tergolong parah, sama dengan kejadian tiga hari lalu. Aktivitas warga lumpuh total, tidak banyak yang bisa dilakukan oleh warga melainkan menunggu air surut, biasanya air cepat surut jika banjir namun kali ini terjadi cukup lama. (Hdp)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: