>

5 Jenazah Pendaki Gunung Marapi Teridentifikasi, 2 Mahasiswa UIR Riau

5 Jenazah Pendaki Gunung Marapi Teridentifikasi, 2 Mahasiswa UIR Riau

Proses evakuasi pendaki Gunung Marapi yang terjebak erupsi pada Minggu (3/12/23)--

SUMBAR, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Hingga hari ini telah 5 jenazah pendaki Gunung Marapi teridentifikasi, dari total 11 pendaki yang dinyatakan hilang.

Senin 4 November 2023 pukul 22.30 WIB, Rumah Sakit Achmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi kembali menerima 2 jenazah baru yang berhasil dievakuasi tim gabungan dari ketinggian Gunung Marapi.

Sebelumnya, pukul 18:00 terdapat 3 jenazah pendaki lainnya juga berhasil dievakuasi dan langsung dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan identitifkasi.

Ketua Tim DVI Polda Sumbar Kombes Pol Lisda Cancer kepada media mengatakan 5 jenazah tersebut, 4 teridentifikasi laki-laki dan 1 orang perempuan.

Mereka adalah warga Sumatera Barat dan Riau dimana 2 diantaranya adalah mahasiswa di Riau.

Nama pendaki Gunung Marapi yang berhasil diidentifikasi adalah:
 
1. Muhammad Adan (21 tahun - mahasiswa UIR - Riau)

2. Nazatra Adzin Mufadhal (22 tahun - mahasiswa UIR - Riau)

3. Muhammad Teguh Amanda (19 tahun - mahasiswa di Padang)

4. Muhammad Al Fikri (Padang - 19 tahun)

5. Nurva Afitri (27 tahun – perempuan dari Pariaman)

BACA JUGA:Nama-nama 49 Pendaki Gunung Marapi yang Selamat dan Biodata 2 Pendaki yang Meninggal

BACA JUGA:Nama 29 Pendaki Asal Riau yang Terjebak Erupsi Gunung Marapi

Lokasi Posko Tim DVI Polda Sumbar

Guna melakukan identifikasi korban yang meninggal, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sumbar langsung membuka posko.

Posko Disaster Victim Identification dibuka di Kantor Wali Nagari Batu Palamo Agam. Dalam posko ada Pos Ante Mortem guna memberikan penanganan kesehatan dan juga menerima pengaduan korban hilang.

Juga ada Post Mortem untuk mengidentifikasi korban setelah dicocokkan dengan data dan keterangan keluarga korban.

Sementara itu,  Posko Antemortem berada di Rumah Sakit Achmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi.

Adapun identifikasi akan berfokus pada jenazah yang kondisinya tidak dikenali.

Dr. Eka Purnamasari, Kasubid Dokpol Bikdokes Polda Sumbar mengatakan, pihaknya akan melakukan identifikasi pada jenazah yang rusak sehingga jenazah bisa diterima oleh pihak sesuai dengan identitas yang sebenarnya.

Sebelum diserahkan kepada pihak keluarga, Tim DVI juga akan akan mencocokkan hasil identifikasi antemortem dengan ciri yang diperoleh dari pihak keluarga.

“Jika itu telah dilakukan kemudian baru lah diserahkan jenazah kepada keluarga," lanjutnya.

Hingga sekarang sudah 20 keluarga korban yang melaporkan kehilangan keluarganya.(*)



 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: