Begini Nasib 70 Pendaki Gunung Merapi Sumbar yang Erupsi Minggu Sore

Begini Nasib 70 Pendaki Gunung Merapi Sumbar yang Erupsi Minggu Sore

Detik-detik Gunung Merapi erupsi setinggi 3.000 meter pada Minggu (3/12) pukul 14.30 WIB-Foto: Tangkap Layar TikTok-

SUMBAR, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Saat erupsi sore Minggu (3/12/2023) tercatat ada 70 pendaki Gunung Merapi yang sedang berada di kawasan Gunung itu.

PLH Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatra Barat Dian Indiriati kepada wartawan mengatakan, 70 pendaki itu naik ke Gunung Merapi ada yang melalui jalur Batu Palano dan ada juga yang melalui jalur Batu Palano.

Masing-masing berjumlah  53 pendaki masuk dari jalur Batu Palano dan ada 13 pendaki naik ke Gunung melalui jalur Koto Baru.

Bagaimana nasib para pendaki itu kini? Kata Dian, 28 orang diantaranya telah berhasil dievakuasi.

BACA JUGA:Nama 29 Pendaki Asal Riau yang Terjebak Erupsi Gunung Marapi

Sisanya? Sedang terus dilakukan upaya oleh tim BKSDA dengan berbagai pihak, targetnya semuanya bisa kembali turun dan bisa dievakuasi dalam waktu cepat.

“Kami usahakan maksimal  semoga tidak ada korban jiwa," harapan Dian lagi.

BACA JUGA:Mike Delta! 11 Pendaki Gunung Marapi Meninggal, 12 Belum Ditemukan

BKSDA juga telah langsung menutup jalur pendakian Gunung Merapi agar tidak ada satu pihak pun yang masuk untuk kepentingan pendakian umum.

Ketinggian Letusan Abu Vulkaniknya Ngeri

Gunung Merapi memang sedang tidak baik-baik saja karena pada Minggu sekitar pukul 14.40 WIB, memuntahkan abu vulkanik.

Akibat erupsi ini, Kabupaten Agam dan juga beberapa wilayah di sekitarnya langsung terdampak hujan abu.

Hujan abu vulkanik ini menyebar pada radius 12 kilometer.

Kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan, ketinggian abu vulkanik sekitar 3.000 di atas puncak gunung.

BACA JUGA:Meletus! Gunung Marapi di Sumbar, Muntahkan Abu Vulkanik Setinggi 3.000 Meter

Abu vulkanik katanya juga terlihat condong ke wilayah timur. Berdasarkan rekaman di seismograf, erupsi ini terjadi pada amplitude 30 mm dan durasinya mencapai 41 detik.

Erupsi Gunung Merapi ini juga menyebabkan terjadi aliran piroklastik ke arah utara dengan jarak luncur 3 kilometer.

BACA JUGA:Jangan Anggap Remeh Gunung Masurai, Jalurnya Lebih Sulit dari Gunung Kerinci dan Dempo

Adapun erupsi ini tidak disertai dengan gempa, hanya ada sedikit saja inflasi getaran yang terekam pada alat pengamatan.

Hal ini juga menunjukkan tekanan erupsi diduga hanya terjadi di sekitar puncak pada kedalaman yang cukup dangkal.

BACA JUGA: Berikut Catatan Erupsi Gunung Marapi, Kejadian Tahun 1979 Banyak Makan Korban

Kini Gunung Merapi telah ditetapkan dalam status Waspada. Baik masyarakat maupun wisata pendaki, tidak diperbolehkan lagi melakukan aktivitas apapun di sekitar gunung.

BACA JUGA:Cerita Gunung Marapi Tempat Asal Nenek Moyang Suku Minangkabau

BACA JUGA:Cara Naik Gunung Kerinci Tak Boleh Asal Mendaki

Masyarakat juga dihimbau untuk memakai masker, menutup sumur dan penampungan air agar tidak tercemar abu vulkanik, sehingga stok air bersih tetap aman serta membersihkan atap rumah dan bagian rumah yang tertumpuk abu vulkanik agar tidak rusak dan roboh. (*)

BACA JUGA:Tak Setinggi Gunung Kerinci tapi Butuh 3 Hari 2 Malam Mendaki Gunung di Sumbar Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: