Palasik si ‘Pemangsa’ Bayi yang Ditakuti Perempuan Minang
Palasik dipercaya sebagian masyarakat minang membahayakan bayi di dalam perut perempuan hamil dan bayi yang baru lahir. Ilustrasi film Palasik yang dimainkan Siti Badriah-Foto: Twitter-
SUMBAR, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Palasik, istilah ini sangat populer di ranah minang Sumatera Barat.
Sosok palasik sangat ditakuti banyak orang, terutama bagi perempuan yang sedang hamil atau yang sedang memiliki bayi.
Apa Itu Palasik?
Orang minang menyematkan istilah palasik bukan untuk makhluk halus atau makhluk mistis lainnya.
Palasik adalah sosok manusia. Manusia yang seperti apa?, manusia yang dianggap sedang mempelajari dan menjalani ilmu hitam.
Palasik dianggap bekerja dengan cara berbeda-beda.
Pertama ada yang memangsa bayi di dalam perut perempuan yang sedang hamil, sehingga kehamilan menjadi terganggu, keguguran, atau bahkan membuat bayi lahir tanpa tengkorak.
Kemudian ada pula palasik yang memangsa bayi yang baru lahir. Akibatnya, bayi menjadi sakit-sakitan bahkan terkadang juga mengakibatkan bayi harus kehilangan nyawa karena sakit tak sembuh-sembuh.
Warga setempat menyebut beberapa ciri bayi yang diserang palasik diantaranya rewel, sakit-sakitan, kemudian ubunnya menjadi cekung.
Kebenaran Palasik.
Apakah sosok palasik itu benar adanya atau tidak? Hingga saat ini memang hanya kalangan orang Minang tertentu yang bisa memahaminya secara detail.
Meski tak semua orang minang percaya dengan palasik, namun bagi mereka yang percaya, sering mengait-ngaitkan kandungan bermasalah dan bayi yang terganggu kesehatannya, atau yang meninggal, terkait dengan perbuatan palasik.
Meskipun itu bisa saja terjadi akibat alasan medis, namun bagi mereka yang percaya dengan palasik, akan tetap menganggap itu adalah perbuatan palasik.
Dituduh Palasik
Orang minang percaya, salah satu ciri-ciri palasik, dia suka mendekati perempuan-perempuan hamil dan juga bayi yang baru lahir.
Situasi ini pula yang terkadang sering menimbulkan perselisihan. Tuduhan tetangga, saudara atau orang lain sebagai palasik, seringkali memicu hubungan silaturahmi menjadi retak satu sama lain.
BACA JUGA:Ditolak 19 Daerah di Sumbar Alfamart dan Indomaret Dituding 'Menyusup' Masuk Pakai Nama Lain
Terkadang, ada orang yang dituduh palasik atas dasar kecurigaan, tanpa bukti, sehingga tuduhan itu membuat seseorang yang dianggap palasik jadi dikucilkan, dijauhi bahkan tidak dianggap oleh masyarakat sekitar.
“Palasik itu kadang berdampak fitnah, bayangkan, orang tujuh turunan dituduh palasik, padahal pembuktiannya secara ilmiah tidak bisa, mau lapor polisi juga tak bisa karena tidak ada bukti, menuduh orang sebagai palasik atas dasar informasi dari mulut ke mulut, itu kejam dan berbahaya,” pendapat Nur salah satu warga minang yang tidak percaya palasik, saat diwawancara Jambi Ekspres.
BACA JUGA:Sumbar Digelontor Inpres Jalan Daerah Rp 147,16 M, Tingkatkan Konektivitas Antar Daerah
Meski demikian, bagi mereka yang percaya dengan palasik mengatakan hal berbeda. “Setiap pelaku palasik itu mendekati bayi, pasti bayi menjadi sakit dan rewel, itu adalah akibat palasik, itu benar-benar terjadi bukan tuduhan semata,” ujar Ida, warga minang lainnya.
Tujuh Turunan dan Cara Menangkis Palasik
Sebagian orang minang mempercayai, palasik adalah turunan. Apabila orangtuanya menuntut ilmu hitam menjadi palasik, maka itu akan menurun ke anak-anak mereka hingga tujuh turunan.
BACA JUGA:Fenomenal! Sumbar Punya Pulau yang Airnya Bisa Terbelah
Makanya, mereka yang palasik biasanya akan sulit mendapat jodoh di kampungnya, atau jika dapat jodoh, biasanya akan menikah dengan sesama turunan palasik.
Bagaimana cara mengatasi serangan palasik? Menurut beberapa pendapat, caranya adalah segera menjauh jika melihat palasik dari kejauhan.
BACA JUGA:Tol Padang-Pekanbaru Akan Cetak 3 Rekor Baru
Atau sebaliknya, jika sudah terlanjur didekati orang asing atau orang yang dicurigai palasik, langsung ucapkan kalimat sakti “ini cucumu” atau kalimat “ini anakmu”, hal ini diyakini bisa membuat palasik segera pergi menjauh.
Apakah sosok penuntut ilmu hitam atau palasik ini benar-benar ada di ranah minang? Ini masih jadi perdebatan, karena ada yang menganggap itu tidak pernah ada hanya cerita legenda namun ada pula yang percaya itu benar-benar ada.
BACA JUGA:Tak Setinggi Gunung Kerinci tapi Butuh 3 Hari 2 Malam Mendaki Gunung di Sumbar Ini
Meski demikian, palasik sejauh ini masih tetap jadi cerita dari mulut ke mulut masyarakat minang, kemudian jadi hal menakutkan khususnya bagi mereka yang sedang hamil maupun yang baru melahirkan. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: